Oscar Lawalata Culture menggelar festival terbuka untuk umum bertajuk “Aku dan Kain” yang membawa pesan The Age of Diversity atau masanya merayakan keragaman budaya.
“Persatuan bukan keseragaman, ada keindahan dan ada kekuatan. Perbedaan harus disatukan, bukan dimusnahkan. Bersatu dalam perbedaan,” bunyi pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat.
Pameran kain Nusantara digelar mulai 11 Agustus hingga 10 September 2022 di Museum Nasional ini merupakan sebuah gerakan dalam merayakan keanekaragaman budaya, bertujuan untuk membangun rasa nasionalisme, cinta budaya, dan mengangkat keindahan nilai-nilai pluralisme.
Menggandeng Musemum Nasional, Oscar Lawalata Culture berkolaborasi dengan berbagai pihak di bidang kreatif guna merayakan festival budaya yang ditujukan agar masyarakat mengenal budaya Indonesia terutama kain Nusantara. Dalam pameran, terdapat instalasi yang memamerkan ragam kain dari berbagai daaerah di Indonesia, mulai dari kain tenun hingga batik tulis.
Dalam keterangannya, Oscar Lawalata menyebut demi mengembangkan dan menjaga warisan budaya bangsa, maka kekayaan kain tradisional Indonesia perlu diwariskan ke generasi penerus. Salah satunya melalui festival kain yang melibatkan banyak publik figur dari berbagai latar belakang dan usia.
Salah satu kain tradisional yang dipamerkan ialah Lipa Songke Jok dari Manggarai, Nusantara Timur pada abad ke-20. Kain berwarna biri indoigo dan merah bata ini termasuk sarung tradisional Manggarai yang bisa dikenakan laki-laki maupun perempuan.
Ciri khasnya ialah dengan adanya motif segitiga kecil berjajar si sepanjang tepi yang dibuat menggunakan teknik tapestri.