Beberapa unsur atau aspek peneltian ilmiah biasanya meliputi, tujuan, manfaat, rumusan masalah, variabel penelitian, hingga subjek penelitian.
Subjek penelitian biasanya sering dikaitkan dengan objek penelitian, namun kedua hal ini merupakan hal yang berbeda.
Berikut ini penjelasan lengkap mengenai subjek penelitian meliputi pengertian dan fungsinya sebagaimana dikutip dari Harianhaluan.com.
- Pengertian
Subjek penelitian adalah suatu hal dimana peneliti mencari siapa dan hal apa yang akan diteliti dalam penelitian yang dilakukan.
Dalam setiap penelitian, nantinya akan ada subjek penelitian yang mengacu pada informan yang menajdi sumber data penelitian.
Selain itu, subjek penelitian juga merupakan hal yang terpenting karena perlu ditentukan sejak awal penelitian tersebut.
Sehingga, subjek penelitian pada dasarnya akan menjadi kesimpulan dari hasil penelitian tersebut.
Subjek penelitian terdiri atas tiga tingakatan seperti:
- Mikro, tingkat terkecil dari subjek penelitian yang terdiri dari satu orang.
- Meso, tingkatan sedang dengan jumlah anggota yang lebih banyak misalnya kelompok ataupun keluarga.
- Makro, tingkatan subjek penelitian yang terbesar dan terdiri atas banyak orang. Misalnya masyarakat dan komunitas.
Menurut Arikunto (2010), subjek penelitian adalah sebuah batasan penelitian yang dimana peneliti bisa menentukannya denagan benda, hal atau orang yang berkaitan dengan variabel penelitian tersebut.
- Ciri-Ciri Subjek Penelitian
Subjek penelitian memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Sumber data yang digunakan tergolong individu atau kelompok
- Subjek yang dilakukan melalui interaksi atau bisa melalui identifikasi informasi yang diungkapkan oleh subjek riset
- Menjadi target pengumpulan data oleh peneliti
- Cara Menentukan Subjek Penelitian
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, subjek penelitian mampu menggunakan beberapa metode. Melasir Penerbitdeepublish.com, menurut Sugiyono (2008) membagi beberapa teknik pengumpulan data untuk mendapatkan subjek penelitian sebagai berikut.
- Wawancara
Dengan melakukan wawancara, nantinya proses komunikasi atau intraksi yang didapatkan bisa mendapatkan informasi dengan cara tanya jawab dengan peneliti dan informannya.
Wawancara yang dilakukan bisa dengan langsung tatap muka maupun melalui secara online melalui meeting online melalui media sosial atau telfon.
Proses wawancara juga terbagi kedalam dua jenis seperti berikut.
Wawancara mendalam atau in-depth interview, yaitu melakukan wawancara dengan menggali informasi secara mendalam dengan terlibat langsung dengan kehidupan informan yang ingin dikethaui.
Wawancara terarah atau guided intervie, yaitu peneliti menanyakan beberapa pertanyaaan mengenai hal hal yang sudah disiapkan sebelum melakukan wawancara tersebut.
- Observasi
Observasi juga merupakan teknik pengumpulan data khususnya dengan metode penlitian kualitatif.
Dengan melakukan observasi, nantinya kegiatan yang digunakan menggunakan pancaindera yang ada dalam diri manusia seperti melihat, mencium, mendengar, dan merasakan suatu hal untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian yang akan dibahas dalam penelitian tersebut.
- Dokumen
Dengan mendapatkan dokumen seperti surat, buku catatan, hingga hasil rapat dan jurnal juga bisa dugunakan untuk mendapatkan informasi demi mendukung data dalam penyusunan penelitian tersebut.
Peneliti juga perlu memiliki kepekaan untuk memaknai seluruh dokumen yang menjadi data subjek penelitian tersebut, agar tetap seiring dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian tersebut.
- Berdiskusi
Dengan melakukan diskusi dengan sebuah grup nantinya bisa menghindari diri pemaknaan yang salah oleh peneliti dalam penelitian yang dilakukannya. Sehingga untuk menghindari pemaknaan subjektif dari peneliti, nantinya bisa dibentuk sebuah kelompok diskusi untuk bisa bertukar pikiran mengenai penelitian yang akan dilakukan.