Zainudin Amali, Menpora RI, meyakini penonton tetap akan padati pelaksanaan FIBA World Cup 2023 meskipun Timnas basket Indonesia tak tampil. Politikus Golkar itu berkaca pada partai final FIBA Asia Cup 2022.
Saat itu, Australia bertemu Lebanon di Istora GBK Minggu (24/7/2022), tribune Istora penuh diisi para penonton, kendati bukan pemain Indonesia yang bermain.
“Lihat saja Australia lawan Lebanon penuh juga (stadionnya). Jadi memang ada orang yang ingin nonton apakah ada Timnas atau bukan, tapi tetap lebih baik kalau ada Timnas. Cuma kita bisa lihat final FIBA Asia Cup 2022 tetap penuh dan mereka memberi dukungan secara sportif,” ungkap Amali di Istora GBK.
Terlepas dari ketiadaan Timnas di Piala Dunia, sebut Amali, Indonesia juga tetap memiliki keuntungan sebagai penyelenggara, terutama menyaksikan secara langsung tim-tim bagus level dunia dan bukan tak mungkin bakal memacu pertumbuhan bola basket secara nasional.
“Walaupun kita jadi tuan rumah kemudian Timnas tak main saya kira tak ada masalah, dan saya percaya bahwa masyarakat akan tergerak untuk memberikan support kepada kita dan jangan lupa kita bukan hanya urusan prestasi tapi ada hal lain yang di luar itu sebagaimana DBON ada sport industri,” tutur Amali.
“Jadi keuntungan kita sebagai tuan rumah tentu akan banyak, terutama dukungan ekonomi secara nasional, UMKM, dan sebagainya. Teman-teman dan tentu dukungan Bapak Erick akan mendorong itu dan kita akan manfaatkan semaksimal mungkin sebagai tuan rumah, tapi juga bisa mendapatkan value dari penyelenggaraan itu,” jelas Amali.
Hal serupa dikatakan Menteri BUMN Erick Thohir. Menurutnya, ekonomi Indonesia ke depan akan terus bertumbuh, sehingga tidak bisa hanya mengandalkan yang Sumber Daya Alam (SDA) saja.
“Pak Menpora menyampaikan ekonomi yang didasari daripada kepemudaan, apakah itu di olahraga ataupun industri ekonomi kreatif, ya dengan segala turunan, ini potensi luar biasa,” terang Erick dalam kesempatan yang sama.
“Digital ekonomi kita itu di tahun 2030 itu 4500 triliun. Kalau turunan entertaiment dan sport, ini sesuatu potensi luar biasa. Pak Menpora sejak awal ktika bicara blue print ada eSport, balap mobil, balap motor yang belum tentu di balap motor dan balap motor kita masuk, tapi industrinya menjadi sebuah impact luar biasa,” papar Erick.
“Makanya kami sejak awal di Kementeria BUMN mendukung tak hanya Olimpiade tapi mengandung sport industri, karena kita punya sistem dan turunannya yang mendukung,” dukung Erick.
Sementara untuk Timnas basket Indonesia, Erick menyepakati bahwa PP Perbasi telah bekerja keras untuk mempersiapkan tim demi lolos Piala Dunia.
“Bola itu bundar. Kita lihat final Australia di grup kita, Yordania juga di grup kita, kemarin mereka hanya kalah satu poin. Kalau tidak, finalnya bisa Australia Vs Yordania dan artinya kita (sejak awal) di grup neraka,” papar Erick.
“Nah, anak-anak sudah bermain maksimal ketika melawan Arab Saudi. Lalu melawan Yordania, yang ternyata mereka lebih konsisten kendati Timnas kita sudah bisa mengimbangi. Ya, seperti yang disampaikan Menpora perlu pengalaman lebih. Itu kenapa kami akan dorong terus peningkatan olahraga yang dilakukan PP Perbasi dan mengikuti pertandingan-pertandingan skala Asia Tenggara, Asia, dan dunia,” tegas Erick.