Sawo hitam diperkirakan berasal dari meksiko dan Guatemala dan pada abad pertengahan dibawa
penjajah spayol ke Filipina yang kemudian menyebar ke Sulawesi dan Maluku, buahnya memiliki kulit hijau yang menjadi hitam jika sudah masak atau matang.
Daging buahnya kecoklatan dan manis, dimakan segar atau dijadikan minuman dan kue.
Penampakan sawo hitan memiliki pohon yang selalu hijau, tingginya 1025 meter, buahnya bertipe buah buni, berbentuk bulat, agak gepeng sampai sedikit bercuping, berdiamter lima sampai lima belas centimeter, berwarna hijau lumut tua, daging buahnya lunak berwarna coklat sampai hitam.
Berisi nol hingga dua belas butir biji. Didaerah subtropics pohon-pohon sawo hitam tertentu tampaknya berbunga pada pemunculan pucuk pada musim semi, pohon-pohon lainnya pada pemunculan pucuk musim panas, sesuai dengan pematangan buah, masing-masing dipenghujung musim panas dan musim dingin, konon difilipina pohon sawo hitam berbunga pada masa bulan maret ini diperkirakan bahwa pemunculan pucuk dan bunga pada musim kemarau.
Pohon sawo hitan dapat beradaptasi dengan berbagai tipe tanha dan dapat tahan
terhadap perendaman tetapi agak sensitive terhadap kekeringan. Hal ini dibutuhakan untuk pengairan yang berlimpah. Sawo hitam memiliki kandungan vitamin c empat kali lebih banyak dari buah jeruk dan merupakan sumber kalsium dan fosfor.