Sejak kehadiran pertamanya di pasaran, sepeda motor bebek dan sport sistem penggeraknya menggunakan rantai dan gir. Kedua komponen tersebut fungsinya sangat penting, tak heran jika masuk daftar perawatan wajib.
Gir dan rantai berfungsi untuk menyalurkan tenaga dari mesin ke roda, namun performanya bisa menurun seiring berjalannya waktu.
Untuk itu, sebelum kondisinya parah dan membahayakan, penting untuk memahami kapan waktu tepat pergantian rantai dan gir sepeda motor.
Menurut Kepala Bengkel Kawasaki Majapahit Semarang Untung Budi Subagyo, tidak ada batas waktu pergantian gir dan rantai.
“Tidak ada patokan pasti, namun bisa dilihat dari fisik keausannya. Patokan pergantian dilihat dari kekencangan rantai,” beber Untung dikutip dari Kompas.com, Sabtu (13/8/2022).
Motor bebek atau sport mempunyai setelan ukuran kekencangan rantai terletak di bagian ujung. Jika dirasa sudah mentok alias habis tandanya rantai motor memasuki waktu pergantian.
“Bisa disetel, lihat kekencangan rantai, kalau terlalu kendor bisa di stel ulang sesuai standar kekencangan,” jelasnya.
“Setel ulang rantai dengan cara dimundurkan, kalau habis tidak bisa disetel lagi baru diwajibkan ganti. Satuan toleransi kerenggangan 10-15 milimeter,” tambah Untung.
Selain itu, gejala gir dan rantai yang sudah harus diganti bisa ditandai dengan bunyi kasar saat berkendara.
Hal tersebut senada dengan yang diungkapkan Kepala Bengkel Yamaha Mataram Sakti Pedurungan Hendro Mahardika yang menyatakan, rantai yang sudah kendor bisa diketahui dari munculnya bunyi suara kasar.
Penyebabnya kekencangan rantai yang menempel ke gir sudah terlalu longgar. Lebih pastinya, bisa cek setelan rantai, perhatikan bagian pin dan mata rantai.
“Jika disetel rantai bergelombang atau clearance lebih dari 4 mm wajib ganti. Itu artinya kondisi rantai tidak stabil,” jelas Hendro.