in

Situasi MU Mengingatkan Mantan Kapten Saat Degradasi

Willie Morgan. Foto: Strettynews.

Tahun 1974 Manchester United mengalami peristiwa kelam. Setan merah terdegradasi dari Liga Utama Inggris. Peristiwa kelam ini bisa saja kembali terjadi di musim ini.

Pasalnya, MU memulai Liga Inggris 2022/2023 dengan hasil jeblok. Setan Merah tumbang dalam dua laga beruntun, kebobolan enam kali dan hanya memasukkan satu gol.

Rinciannya, MU kalah 1-2 saat menjamu Brighton & Hove Albion pada pekan pembuka. Cristiano Ronaldo cs kemudian tumbang 0-4 di kandang Brentford.

Situasi semakin berat ketika Manchester United mesti bentrok dengan Liverpool pada pekan ketiga, Selasa (23/8/2022). MU makin terbenam di dasar klasemen apabila kalah dalam pertandingan tersebut.

Situasi buruk MU saat ini disorot eks penggawa Setan Merah pada periode 1970-an, Willie Morgan. Dia membandingkan kondisi tim saat ini dengan MU kala dirinya masih aktif bermain.

Morgan menjadi kapten MU ketika harus turun kasta ke divisi dua pada 1974, setelah finis di posisi ke-21 dari 22 tim. Degradasinya MU saat itu cukup mengejutkan, mengingat enam tahun sebelumnya Manchester Merah juara Piala Champions (sekarang Liga Champions).

“Keberuntungan jelas memudar di United musim itu dan segala sesuatu yang keliru menjadi kesalahan bagi kami. Anda tak pernah berpikir Anda bisa degradasi ketika Anda berada di klub sebesar United, tetapi semuanya tampak berkonspirasi melawan kami,” ujar Morgan kepada The Sun.

“Begitu Anda berada dalam situasi itu dan gravitasi menarik kaki Anda dan tidak ada yang berjalan sesuai keinginan Anda, sungguh menakjubkan betapa sulitnya buat keluar dari masalah,” terang Morgan.

“Terlalu dini untuk mengatakan tim saat ini berada dalam pertarungan degradasi karena mereka baru menjalani dua pertandingan, tetapi mereka harus bertindak bersama dan melakukannya dengan cepat,” papar Morgan.

“Hal yang benar-benar mengkhawatirkan saya adalah fakta mereka benar-benar berantakan di dalam dan di luar lapangan. Ini adalah keadaan yang menyedihkan dan menghancurkan hati saya karena saya mencintai klub ini,” pungkas Willie Morgan.