Kekurangan kalsium terjadi ketika darah memiliki kadar kalsium yang rendah. Ada beberapa kebiasaan yang bisa menghambat penyerapan kalsium.
Dokter spesialis bedah ortopedi RS Siaga Raya Isa An Nagib mengatakan seiring bertambah usia, kesehatan tulang semakin penting. Kalsium menjadi nutrisi wajib untuk menjaga kesehatan tulang.
Namun, studi pada tahun 2020 menemukan bahwa asupan kalsium masyarakat Indonesia masih sangat rendah, yaitu sekitar 254 miligram per hari.
“Angka ini jauh di bawah kebutuhan kalsium harian yaitu 1.000-1.200 mg per hari. Ini masih sangat jauh dari kebutuhan kalsium harian,” kata Isa dalam temu media bersama Imboost Bone, belum lama ini.
Hal ini membuat kondisi kesehatan tulang semakin memburuk.Isa mengatakan, jika diibaratkan bangunan, kalsium merupakan fondasi utama. “Kalsium ini merupakan 99 persen pengisi tulang, jadi memang dominan ya,” kata Isa.
Berikut beberapa kebiasaan yang menghambat penyerapan kalsium.
Minum minuman bersoda
Isa menuturkan, konsumsi minuman soda berlebih dapat menghambat penyerapan kalsium. Bahkan, studi yang diterbitkan pada 2020 menemukan, konsumsi soft drink berlebihan berhubungan dengan peningkatan risiko patah tulang.
Sering ngopi
Kebiasaan yang juga bisa menghambat adalah terlalu sering ngopi. Kandungan kafein pada kopi ditemukan dapat mengganggu penyerapan kalsium oleh tubuh. Kafein bersifat diuretik atau merangsang kencing. Sifat diuretik inilah yang mendorong kalsium keluar sebelum sempat diserap tulang.
Jarang terpapar sinar matahari
Vitamin D, terutama D3, sangat mendukung penyerapan kalsium. Jika asupan vitamin D3 kurang, maka penyerapan kalsium pun kurang optimal. Asupan vitamin D bisa diperoleh dari berjemur di pagi hari (maksimal pukul 10 pagi), dan konsumsi makanan kaya vitamin D.