in

Peraturan Offside dalam Sepakbola

Ilustrasi wasit angkat bendera karena offside. Foto: Wikipedia

Offside adalah salah satu istilah dalam permainan sepak bola. Jika pemain berada di lapangan lawan dalam posisi di belakang lawan, di antara bola dengan gawang lawan, dan pada saat itu bola tertuju ke arahnya disebut offside.

Offside adalah hal sering terjadi dalam sebuah pertandingan sepak bola. Terkadang, offside dapat menentukan hasil akhir pertandingan.

Salah satu contoh situasi offside dalam sepak bola adalah ketika Karim Benzema menjebol gawang Liverpool pada final Liga Champions, Mei lalu.

Pada pertandingan tersebut, Benzema yang bermain untuk Liverpool berhasil memasukkan bola ke gawang Liverpool.

Akan tetapi, gol Karim Benzema dianulir karena wasit menyatakan bahwa penyerang asal Perancis tersebut sudah dalam posisi offside.

Aturan mengenai offside dijelaskan dalam Hukum 11 Laws of the Game Badan Asosiasi Sepak Bola Internasional atau International Football Association Board (IFAB).

Dalam Hukum 11 Laws of the Game IFAB, disebutkan bahwa berada dalam posisi offside bukanlah suatu pelanggaran.

Jika pemain berada di lapangan lawan dalam posisi di belakang lawan, di antara bola dengan gawang lawan, dan pada saat itu bola tertuju ke arahnya disebut offside.

Apabila terjadi offside dalam sebuah pertandingan sepak bola, hakim garis akan mengangkat bendera lalu menurunkannya sampai sejajar dengan dada.

Kemudian, wasit akan meniup peluit dan memberikan tendangan bebas tidak langsung kepada tim lawan.

Bek Korea Selatan, Kim Young-gwon (kanan), bereaksi setelah dinyatakan offside dalam pertandingan penyisihan Grup F Piala Dunia 2018 di Kazan Arena, Kazan, Rabu (27/6/2018).

Bagi tim yang sedang menyerang, offside dapat berakibat gagalnya peluang untuk mencetak gol.

Sementara itu, bagi tim bertahan, offside akan bisa menggagalkan gawang mereka dari kebobolan.

Berikut ini adalah aturan offside dalam sepak bola yang telah ditetapkan dalam Laws of the Game oleh IFAB.

Pemain dalam posisi offside apabila:

  • Seorang pemain menyerang berada lebih dekat dengan garis gawang tim lawan daripada bola dan pemain kedua terakhir adalah lawan.

Kondisi yang membuat pemain dinyatakan offside adalah pada saat bola disentuh atau dimainkan oleh rekan setimnya, ia terlihat aktif dalam permainan dengan:

  • Mengganggu permainan dengan memainkan atau menyentuh bola yang dioper oleh rekan satu tim
  • Mengganggu/menghalangi lawan
  • Membuat tindakan nyata yang jelas berdampak pada kemampuan lawan untuk memainkan bola
  • Memperoleh keuntungan dengan berada di posisi tersebut.
  • Pemain tidak dalam posisi offside apabila sejajar dengan pemain kedua terakhir lawan atau dua pemain terakhir lawan.