Sudah banyak yang tahu bahwa vitamin D berperan penting untuk kesehatan tulang. Namun, siapa sangka jika dosis vitamin D yang tinggi nyatanya tak terlalu diperlukan dalam melindungi tulang.
Hal ini ditemukan dalam studi yang diterbitkan di The New England Journal of Medicine. Studi menemukan dosis vitamin D yang tinggi tak diperlukan bagi Anda kelompok orang dewasa paruh baya atau lansia yang sehat tanpa ada penyakit tulang bawaan atau kekurangan vitamin D.
Sebagaimana diketahui, vitamin D dibutuhkan untuk menyerap kalsium dan fosfor dari makanan secara penuh.
Studi menemukan, mengonsumsi 2 ribu IU suplemen D3 per hari tanpa kalsium selama lebih dari lima tahun tak mampu mengurangi risiko patah tulang jika dibandingkan dengan kelompok yang mengonsumsi plasebo setiap hari. Plasebo merupakan pil obat palsu yang diberikan pada pasien.
Penulis studi Meryl LeBoff mengatakan bahwa penelitian dilakukannya merupakan uji coba terkontrol acak terbesar tentang suplemen vitamin D di Amerika Serikat. Sebanyak 25.871 partisipan dari 50 negara bagian turut serta dalam studi ini.
“Secara keseluruhan, hasil dari uji klinis besar ini tak mendukung penggunaan suplemen vitamin D untuk mengurangi risiko patah tulang pada mereka yang umumnya sehat,” kata LeBoff dilansir CNN.
Namun, hasil penelitian tersebut tak berlaku untuk beberapa kelompok. Diantaranya, mereka yang kekurangan vitamin D, memiliki massa tulang yang rendah (osteoporosis), dan memiliki penyakit penipisan tulang. Untuk kelompok ini, asupan vitamin D tetap diperlukan.
Selain itu, hasil studi juga tak berlaku bagi kelompok lansia di panti jompo. LeBoff menegaskan, ini terjadi karena faktor tertentu yang biasa terjadi di panti jompo.
“Mereka mungkin jarang keluar untuk mendapatkan paparan sinar matahari, yang merupakan sumber utama vitamin D,” demikian LeBoff.