Dokter spesialis gizi Yohan Samudra menjelaskan terpapar polusi udara menjadi salah satu faktor yang bisa menurunkan produksi kolagen dalam tubuh seseorang.
Tak hanya itu, kebiasaan bergadang dan paparan sinar matahari berlebihan juga menjadi penyebab menurunnya kolagen dalam tubuh.
“Banyak paparan UVA, kolagen bisa turun, bisa timbul flek, tingkatkan risiko kanker kulit,” kata Yohan dalam konferensi pers baru-baru ini.
Dia menyarankan orang-orang untuk menghindari terpapar sinar matahari terlalu lama, terpapar polusi udara seperti dari asap kendaraan, stres berlebihan, bergadang dan konsumsi makanan tak sehat.
Aksi ganda kolagen pada kulit yaitu menyediakan komponen building blocks untuk kulit (dan elastin), dan mengikat reseptor di fibroblas yang terletak lapisan dermal untuk merangsang sintesis kolagen serta asam hialuronat.
Namun, kemampuan tubuh manusia memproduksi kolagen bisa menurun dratis seiring usia dan beberapa faktor eksternal dari gaya hidup, seperti kurang tidur, kurang gizi, paparan sinar matahari, dan lainnya.
Berkurangnya kuantitas kolagen pada daerah dermis membuat kekenyalan kulit menurun sehingga terlihat kosong atau bertambahnya kerutan, hilangnya elastisitas, dan perubahan warna kulit.
Banyak penelitian membuktikan asupan minuman kolagen bisa membantu meningkatkan jumlah kolagen pada tubuh.
Tampak pada penggunaan 2,5 gram kolagen peptide setiap hari, selama 60-90 hari dapat membantu memperbaiki hidrasi dan elastisitas dan mengurangi kerutan, meningkatkan bioaktifitas fibroblast dan sintesis kolagen.