in

Kurangi Risiko Alergi pada Anak dengan Asupan Serat

Alergi merupakan bentuk reaksi kekebalan tubuh terhadap zat lain yang dianggap berbahaya walau sebenarnya tidak. Makanan menjadi salah satu faktor pemicu alergi yang kerap dialami anak.

Spesialis anak konsultan alergi imunologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Endah Citraresmi, mengatakan konsumsi cukup serat tak hanya baik untuk kesehatan saluran pencernaan tapi juga dapat mengurangi risiko alergi pada anak.

“Selain bisa membantu optimalisasi kesehatan saluran cerna yang krusial bagi tumbuh kembang dan kesehatan anak, asupan serat harian yang cukup juga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan, salah satunya alergi pada anak,” kata Endah.

Saluran pencernaan merupakan tempat tinggal triliunan mikrobiota. Mikrobiota tersebut ada yang memiliki manfaat kesehatan, ada pula yang justru mencetuskan berbagai macam gangguan kesehatan.

Anak yang menderita alergi memiliki jumlah dan keberagaman mikrobiota saluran pencernaan yang lebih sedikit dibandingkan yang tidak menderita alergi. Karena itu, agar tidak terjadi disbiosis atau ketidakseimbangan komposisi dan fungsi mikrobiota saluran cerna maka anak harus mendapatkan cukup asupan serat.

Prebiotik akan digunakan dalam menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidup probiotik atau bakteri baik di pencernaan. Hasil akhirnya ialah produksi asam lemak rantai pendek yang terdiri dari tiga komponen penting, yakni butirat, asetat, dan propionat.

“Butirat tak hanya bekerja di usus tapi juga masuk ke pembuluh darah dan organ lain lalu bekerja sebagai sinyal untuk berkomunikasi dengan otak dan mengatur sistem imun dan inflamasi. Ini ada kaitannya dengan penyakit alergi. Untuk itu, pada anak yang memiliki alergi, orang tua harus bisa memilih jenis makanan yang tepat dan tidak mengandung zat-zat yang menyebabkan alergi, menjaga asupan gizinya tetap seimbang, dan juga bisa diberikan makanan atau minuman yang difortifikasi serat,” kata Endah.

Adapun, asupan serat yang dibutuhkan, menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia adalah 19 gram per hari untuk anak usia 1-3 tahun, 20 gram untuk usia 4-6 tahun, dan akan terus meningkat seiring bertambahnya.