Kucing peliharaan terkadang mencari tempat lain untuk membuang kotoran selain kotak pasirnya. Misalnya, pot tanaman di halaman rumah sering kali menjadi tempat kucing untuk membuang urine.
Padahal urine kucing dapat merusak tanah tanaman dengan mengubah keseimbangan pH dan meninggalkan bau tidak sedap menyebar ke lingkungan rumah.
Nah, berikut beberapa tips mencegah urine kucing merusak tanaman sebagaimana dihimpun dari beberapa sumber.
- Biarkan air mengalir dari tanaman
Selanjutnya, biarkan air mengalir dari tanaman. Letakkan kembali tanaman di lokasi normalnya di baki pembuangannya.
Setelah itu, biarkan tanaman menerima sinar matahari cukup dengan menempatkannya di jendela yang menghadap ke selatan untuk membantu mengeringkan tanah.
Jangan menyiram tanaman sampai tanah mengering, yang bisa memakan waktu antara satu hingga dua minggu.
- Gunakan baking soda
Campurkan 236 mililiter (ml) baking soda dan 47 ml cangkir air, lalu aduk sampai tercampur rata, dan tuangkan ke dalam botol semprot.
Semprotkan larutan tersebut pada tanaman hias untuk membantu menyerap bau yang tersisa.
- Pangkas daun yang mati
Pangkas daun dan batang tanaman yang mati dengan gunting. Perlu diketahui, urine kucing dan penyiraman berlebihan dapat menyebabkan tanaman mati.
Ingat untuk melakukan pemangkasan tanaman yang mati untuk mendorong pertumbuhan baru.
- Ganti tanah tanaman
Repot atau ganti tanah tanaman dengan tanah baru jika tanaman tampaknya tidak berkembang setelah satu atau dua minggu.
Keluarkan tanaman dari pot dengan hati-hati dan buang tanahnya. Bersihkan pot secara menyeluruh, lalu tambahkan tanah baru ke pot. Pastikan menggunakan pot dengan lubang drainase yang memadai.