Balai Taman Nasional Tanjung Puting Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik yang berkunjung dari Januari hingga 29 Agustus 2022 mencapai 15.914 orang.
“Dari 15.914 wisatawan itu, 11.149 diantaranya wisatawan mancanegara dan 4.765 wisatawan domestik,” kata Humas dan penyaji data Balai Taman Nasional (TN) Tanjung Puting Efan Eka Nanda.
Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke TNTP berasal dari berbagai negara di Eropa dan Amerika, seperti yang dominan berasal dari Amerika Serikat (AS), Belanda, Inggris, Italia, Kanada, Selandia Baru, Polandia, dan Spanyol.
Efan menjelaskan terdapat peningkatan pengunjung ke TN Tanjung Puting pada 2022 bila dibandingkan dengan 2020 dan 2021. Sebab, pada 2020 dan 2021 masih ada pembatasan aktivitas masyarakat akibat adanya pandemi COVID-19.
“Sebelum COVID-19 masuk ke Indonesia, tahun 2019, kunjungan wisatawan mencapai 27.000 lebih pengunjung, namun di 2020 yakni 3.482 pengunjung, dan 2021, cuma 1.281 wisatawan yang berkunjung ke TNTP,” ucap dia.
Efan menambahkan terdapat tiga lokasi yang bisa di kunjungi selama berwisata di Taman Nasional Tanjung Puting, yakni Tanjung Harapan, Camp Leakey, dan Pondok Tanggui.
“Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi TNTP, bisa terlebih dahulu reservasi e-ticketing di https://tntanjungputing.id/sitanpan, ” Ujarnya.
Selain itu, turis bisa juga langsung datang ke loket yang berada di Dermaga Tanjung Puting, Kecamatan Kumai, tetapi dalam sehari dibatasi hanya untuk 40 orang dan cuma bisa berkunjung ke Tanjung Harapan.
“Biaya tiket masuk ke untuk berkunjung ke Tanjung Harapan cuma Rp5.000 untuk domestik, dan untuk wisman Rp150.000 untuk hari biasa, dan untuk hari libur Rp225.000, dan itu belum termasuk sewa klotok,” ujarnya lagi.
Taman Nasional Tanjung Puting seluas 408.410 hektare atau 3.550 km2 tersebut merupakan wisata unggulan Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah yang sudah mendunia karena habitat hewan dilindungi yakni Orang Utan, Bekantan, Owa, dan lainnya.
Taman nasional yang berlokasi di dua Kabupaten, yakni Kabupaten Kotawaringin Barat dan Seruyan tersebut, juga memiliki hutan tropis yang masih terjaga dan memiliki aliran sungai yang berwarna hitam yang menjadi keistimewaannya.