in

7 Media Tanam Organik yang dapat Menyuburkan Tanaman

Ilustrasi media tanam. Foto: Shutterstock

Salah satu faktor terpenting agar tanaman bisa tumbuh dengan subur dan sehat adalah media tanam. Secara garis besar, media tanam dibedakan menjadi dua, salah satunya media tanam organik.

Media tanam organik merupakan media tanam yang menggunakan bahan organik dari komponen organisme hidup. Berikut tujuh media tanam organik yang dapat menyuburkan tanaman yang dirangkum dari beberapa sumber.

  • Arang

Arang bisa berasal dari kayu atau batok kelapa. Media tanam ini sangat cocok digunakan untuk tanaman anggrek di daerah dengan kelembapan tinggi karena arang kurang mampu mengikat air dalam jumlah banyak.

Sebelum digunakan sebagai media tanam, idealnya arang dipecah menjadi potongan-potongan kecil terlebih dahulu sehingga memudahkan penempatan di dalam pot.

Ukuran pecahan arang ini sangat bergantung pada wadah yang digunakan serta jenis tanaman yang ditanam.

Untuk mengisi wadah berdiameter 15 sentimeter atau lebih, gunakan pecahan arang berukuran panjang tiga sentimeter, lebar dua sampai tiga sentimetet, dan ketebalan dua sampai tiga sentimeter. Untuk wadah lebih kecil, ukuran pecahan arang juga harus lebih kecil.

  • Kompos

Kompos merupakan media tanam organik yang bahan dasarnya berasal dari proses fermentasi tanaman atau limbah organik seperti jerami, sekam, daun, rumput, dan sampah.

Kelebihan media tanam kompos adalah sifatnya mampu mengembalikan kesuburan tanah melalui perbaikan sifat-sifat tanah, baik fisik, kimiawi, maupun biologis.

Selain itu, kompos juga menjadi fasilitator dalam penyerapan unsur nitrogen (N) yang sangat dibutuhkan tanaman.

Kompos terbaik untuk media tanam adalah telah mengalami pelapukan secara sempurna, perubahan warna dari bahan pembentuknya (hitam kecoklatan), tidak berbau, memiliki kadar air yang rendah, dan memilik suhu ruang.

  • Sekam padi

Sekam padi yang biasa digunakan untuk media tanam tanaman bisa berupa sekam bakar atau sekam mentah (tidak dibakar).

Sekam bakar dan sekam mentah memiliki tingkat porositas yang sama. Sebagai media tanam, keduanya berperan penting dalam perbaikan struktur tanah sehingga sistem aerasi dan drainase media tanam menjadi lebih baik.

Penggunaan sekam bakar untuk media tanam tidak perlu disterilisasi lagi karena mikroba patogen telah mati selama proses pembakaran.

Selain itu, sekam bakar juga memiliki kandungan karbon yang tinggi sehingga membuat media tanam menjadi gembur. Namun, sekam bakar cenderung mudah lapuk.

  • Humus

Humus adalah segala macam hasil pelapukan bahan organik oleh jasad mikro dan merupakan sumber energi jasad mikro tersebut.

Bahan-bahan organik tersebut bisa berupa jaringan asli tubuh tumbuhan atau binatang mati yang belum lapuk.

Biasanya, humus berwarna gelap dan ditemukan pada lapisan tanah (top soil). Humus sangat membantu dalam proses penggemburan tanah dan memiliki kemampuan daya tukar ion yang tinggi sehingga bisa menyimpan unsur hara.

Namun, media tanam ini mudah ditumbuhi jamur, terlebih ketika terjadi perubahan suhu, kelembapan, juga erasi ekstrem.

  • Pupuk kandang

Pupuk organik berasal dari kotoran hewan disebut sebagai pupuk kandang. Mengandung unsur hara lengkap seperti natrium (N), fospor (P), dan kalium (K) membuat pupuk kandang cocok dijadikan sebagai media tanam.

Unsur-unsur tersebut penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu, pupuk kandang mengandung mikroorganisme yang mampu merombak bahan organik dan sulit dicerna tanaman menjadi komponen yang lebih mudah diserap tanaman.

Pupuk kandang yang digunakan harus yang sudah matang dan steril. Hal ini bisa dilihat dari warna pupuk yang hitam pekat.

Pemilihan pupuk kandang yang sudah matang bertujuan mencegah munculnya bakteri atau cendawan yang dapat merusak tanaman.

  • Sabut kelapa (coco peat)

Sabut kelapa atau coco peat merupakan bahan organik alternatif yang dapat digunakan sebagai media tanam. Pilih sabut kelapa yang berasal dari buah kelapa tua karena memiliki serat yang kuat.

Penggunaan sabut kelapa sebagai media tanam sebaiknya dilakukan di daerah yang bercurah hujan rendah. Sebab, air hujan berlebihan dapat menyebabkan media tanam sabut kelapa mudah lapuk.

Selain itu, tanaman pun menjadi cepat membusuk sehingga bisa menjadi sumber penyakit. Untuk mengatasi pembusukan, sabut kelapa perlu direndam terlebih dulu di dalam larutan fungisida sebelum digunakan.

  • Batang pakis

Berdasarkan warnanya, batang pakis dibedakan menjadi dua, yaitu batang pakis hitam dan batang pakis coklat. Batang pakis hitam lebih umum digunakan sebagai media tanam.

Batang pakis hitam berasal dari tanaman pakis yang sudah tua sehingga lebih kering. Selain itu, batang pakis ini mudah dibentuk menjadi potongan kecil dan dikenal sebagai cacahan pakis.

Selain dalam bentuk cacahan, batang pakis banyak dijual sebagai media tanam siap pakai dalam bentuk lempengan persegi empat. Umumnya, bentuk lempengan pakis ini digunakan sebagai media tanam anggrek.

Kelemahan dari lempengan batang pakis ini adalah sering dihuni binatang-binatang kecil. Namun, keunggulan media batang pakis adalah mudah mengikat air, memiliki aerasi dan drainase yang baik, serta bertektur lunak sehingga mudah ditembus akar tanaman.