Para ahli menemukan spesies dinosaurus Afrika tertua di Zimbabwe. Penemuan fosil yang kemudian diberi nama Mibresaurus Raathi itu memakan waktu kurang lebih lima tahun.
Penggalian di formasi Pebbyl Arkose di utara Zimbabwe dilakukan sejak 2017. Setelah lima tahun ekskavasi dan penundaan karena pandemi, para ahli kemudian berhasil menemukan spesimen fosil tersebut.
Para ahli lalu memberi nama ‘Mbire’ kepada fosil itu, diambil dari dinasti Shona yang pada masa lampau menjadi penguasa di daerah tersebut. Selain itu, nama Raathi diambil untuk menghargai Michael Raath yang membantu menemukan fosil pertama.
Para ahli menduga, fosil itu sudah berusia 230 juta tahun. Hal itu membuatnya satu level dengan dinosaurus tertua yang pernah ditemukan.
Sebelumnya, para ahli menemukan fosil-fosil dinosaurus tertua di barat daya Argentina yang termasuk ke dalam genus Herrerasaurus, Eoraptor, dan Eodromaeus.
“Dinosaurus pada awal-awalnya berukuran kecil, jauh dari bayangan kita,” kata Christian Kammerer, kurator periset paleontolgi dari North Carolina Museum of Natural Sciences, yang tak terlibat dalam riset ini, dilansir Live Science.
- raathi diprediksi hidup pada akhir periode Triassic yakni 252 juta hingga 201 juta tahun yang lalu. Mereka hidup di pinggiran sungai kuno yang pada akhirnya menjadi Zimbabwe.
Tempat tinggal M. raathi tergolong kaya ekosistem. Di sana, tak hanya hidup dinosaurus melainkan spesies lain seperti cynodont, serta buaya lapis baja, reptil berparuh aneh yang disebut rhynchosaurus, dan bahkan bukti dinosaurus pemakan daging awal.
“Saya kira banyak cerita tentang beragam binatang yang kami temukan bersama,” ujar paleontologis, Christopher Griffin dari Yale University yang terlibat dalam studi ini.
Selama periode Triassic, benua di Bumi bergabung menjadi satu dengan nama Pangaea. Karena kedekatan itulah, benua-benua yang kini terpisah lautan dan samudera berbagi flora dan fauna yang sama.
Dikutip National Geographic, Pangaea itu dikelilingi samudera raksasa bernama Panthalassa. Kemudian cuaca di pesisir benua Pangaea mayoritas diisi musim hujan. Namun sirkulasi samudera membuat cuaca di bagian dalam benua tersebut hangat dan kering. Bahkan, kutub di Pangaea bebas dari es.
“Jika Anda menggambar garis melintasi Pangaea, menghubungkan sebelah utara Argentina dan sebelah selatan Brasil, Anda melintasi sebelah utara Zimbabwe juga,” kata Griffin.
Karena itu pula, M. raathi diduga punya kemiripan dengan spesies lain di akhir periode Triassic yakni Saturnalia. Ia merupakan dinosaurus jenis sauorpodomorphs seukuran anjing.