in

Tips Memilih Oli Mesin yang Tepat untuk Motor

Ilustrasi mengisi oli motor. Foto: Istockphoto

Semua jenis oli mesin memiliki kode penggunaan yakni Society of Automotive Engineer (SAE) atau umum dikenal sebagai standar tingkat kekentalan sebuah oli mesin.

Menggunakan oli mesin yang salah akan berdampak pada kinerja mesin kendaraan. Karena itu, pemilik kendaraan wajib paham jenis pelumas apa yang akan digunakan.

Untuk diingat angka setelah huruf SAE atau angka yang ada kode W-nya menggambarkan tingkat kekentalan oli pada suhu dingin. Lalu angka paling belakang adalah tingkat kekentalan ketika mesin dalam kondisi bekerja atau pada suhu panas.

Sedangkan oli yang memiliki konfigurasi seperti SAE 10W-30 atau 10W-40 kita sebut sebagai oli multigrade.

“Jadi, semakin besar angkanya maka semakin kental olinya. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil angka maka oli lebih encer,” ungkap Brahma Putra Mahayana, Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL) dalam keterangan resminya.

Lalu bagaimana memilih oli mesin yang yang cocok untuk mesin kendaraan. Berikut ulasannya.

  • Oli encer untuk mendukung penghematan bahan bakar

Apabila menginginkan kendaraan hemat bahan bakar, maka pemilik dapat menggunakan oli dengan tingkat keenceran rendah (oli encer). Contohnya bisa ditemukan pada Enduro Matic 10W-30. Oli ini cocok digunakan oleh motor matic seperti Honda Beat, Genio, Scoopy, Vario 125 dan lainnya.

  • Oli kental untuk perlindungan extra

Sebaliknya, untuk motor matic dengan kapasitas mesin lebih besar, tentunya membutuhkan perlindungan yang lebih terhadap beban dan keausan, sehingga umumnya menggunakan oli lebih kental.

Pada line up Pertamina Lubricants tersedia pula oli mesin yang memang direkomendasikan untuk motor matic cc besar. Misalnya saja Enduro Matic V 10W-40. Oli ini sangat cocok dipakai motor matic 150 cc seperti Yamaha NMax, Vario 160, Vespa Sprint 150 bahkan matic 250 cc misalnya saja Yamaha XMax.

  • Pilih API Service yang tepat

Selain SAE, salah satu yang perlu diperhatikan ialah kode API service yang terdapat pada kemasan. Kode API berfungsi sebagai penentu spesifikasi oli yang dibuat oleh American Petroleum Institute. Kode ini juga digunakan untuk mengukur tingkatan kemampuan oli disesuaikan dengan tingkatan teknologi mesin.

Setiap mesin berbahan bakar bensin memiliki kode API dengan huruf depan yaitu “S”. Setelah kode “S” terdapat huruf kedua sesuai abjad di belakang huruf pertama tersebut.

Huruf kedua yang terdapat pada kode API menunjukkan tingkatan mutu oli tersebut (kode huruf alfabetis), semakin tinggi peringkatnya maka urutan hurufnya akan semakin tinggi.

  • Pilih oli sesuai jenis kopling

Agar dapat mengetahui mana oli yang tepat sesuai dengan jenis motor yang dimiliki, perhatikan kode JASO yang terdapat pada kemasan oli motor. JASO adalah klasifikasi jenis oli pada mesin motor yang didasari uji pelumasan yang dilakukan oleh Japanese Automotive Standart Organization. Ada dua klasifikasi JASO, yakni JASO MA dan JASO MB.

  • Oli kopling basah

Oli dengan kode JASO MA ditujukan untuk pengguna motor dengan kopling basah, sehingga kampas dan gigi yang terdapat di plat kopling tidak mudah selip.

Kini, spesifikasi JASO MA untuk sepeda motor tipe bebek dan sports terus berinovasi, dari MA, MA1, hingga MA2 yang kini digunakan oleh hampir semua pelumas terbaru.

Bedanya, MA2 mampu melumasi mesin dengan lebih baik karena adanya tambahan zat aditif sehingga formulasinya bersifat anti selip agar mampu memberikan akselerasi yang lebih spontan pada mesin.

  • Oli kopling kering

Oli motor dengan kode JASO MB terbaik digunakan untuk jenis skuter matic. Sebab mayoritas kopling motor skuter matic berjenis kering dan tidak terendam oli, sehingga oli khusus motor ini bersifat lebih licin dan lebih difungsikan untuk melumasi mesin saja dan bukan membasahi kampas kopling.

Pemilihan oli berdasarkan jenis koplingnya juga sangat penting bagi pemilik motor. Dengan kode JASO yang sesuai, maka kejadian seperti kerusakan pada komponen mesin tidak akan terjadi.

“Kesalahan penggunaan misal oli mesin motor kopling kering dipakai untuk motor berkopling basah juga dapat menimbulkan beberapa akibat. Sebut saja penurunan performa mesin atau boros bahan bakar,” tutup Brahma.