Banyak orang menganggap broth dan kaldu adalah hal yang sama. Padahal keduanya menggunakan bahan yang berbeda.
Kaldu dibuat dengan merebus tulang, wortel, dan seledri, kombinasi bawang, atau lainnya dalam air selama beberapa jam setidaknya 6-8 jam. Saat dimasak, tulang melepaskan gelatin atau kolagen yang menciptakan kaya rasa di mulut.
Kaldu sering digunakan sebagai bahan untuk membuat sup, saus, kuah, semur, dan juga bisa menambah rasa memasak berbagai hidangan. Misalnya saus, semur atau sup, biji-bijian, dan kacang-kacangan yang dimasak. Kaldu lebih sehat karena kandungan proteinnya tinggi dan sedikit natrium dalam per porsi.
Selain itu, kaldu sedikit lebih banyak karbohidrat, lemak, dan protein daripada broth, walaupun kandungan vitamin dan mineralnya jauh lebih banyak. Kaldu menyediakan nutrisi, asam, amino, dan mineral yang melindungi saluran pencernaan dan meningkatkan kualitas tidur.
Sebelum menggunakan tulang untuk broth, bersihkan dari semua daging. Bila ingin membuat kaldu dengan rasa netral, jangan tambahkan bumbu atau bahan lainnya.
Sementara broth berasal dari rebusan daging, bergantung pada daging ayam, sapi, kerang yang didihkan dalam waktu lebih singkat sebagai penyedap.
Bone broth jadi populer dengan merebus tulang, sayuran, dan rempah-rempah dalam air hingga 24 jam. Anda dapat meminum broth tanpa rasa untuk menyembuhkan pilek atau flu, bahkan lebih efektif dihidangkan dalam bentuk sup ayam.
Dimasak dalam waktu yang singkat karena daging menjadi keras bila memasaknya terlalu lama. Karena itu, saat Anda membuat broth, keluarkan daging segera setelah matang sepenuhnya, tak lebih dari satu jam.
Beberapa masakan yang memanfaatkan broth, seperti risotto, pangsit, saus krim, casserole, sup, dan masakan yang ditumis. Broth lebih rendah kalori. Ini jadi pilihan yang lebih digemari bagi mereka yang membatasi asupan kalori mereka. Satu cangkir broth ayam mengandung 38 kalori, sementara satu cangkir kaldu menyediakan 86 kalori.