in

Sekilas Sejarah Pesawat dan Penyebabnya sehingga Bisa Terbang

Ilustrasi pesawat. Foto: iStock

Pesawat dapat dikatakan sebagai temuan paling jenius bidang transportasi. Konsep pembuatan pesawat meniru konsep burung yang membuat manusia menjelajah dunia lebih jauh dan lebih singkat.

Desember 1903 adalah periode bersejarah akan hal ini karena untuk pertama kalinya pesawat terbang buatan Wright bersaudara mengudara.

Sebelum mengetahui bagaimana cara pesawat dapat terbang, hal yang pertama perlu diketahui adalah unsur alam yang sangat berkaitan dengan pesawat terbang, yakni udara.

Udara adalah zat fisik yang memiliki berat dan memiliki molekul yang terus bergerak. Tekanan udara diciptakan oleh molekul-molekul yang bergerak tersebut.

Udara yang bergerak ini memiliki kekuatan yang mampu mengangkat objek seperti layang-layang dan balon ke atas dan ke bawah.

Dengan demikian, semua benda yang terbang membutuhkan udara. Udara memiliki kekuatan untuk mendorong dan menarik burung, balon, layang-layang, dan pesawat.

Bagian pesawat yang memanfaatkan udara untuk dapat terbang adalah sayap. Sayap pesawat dibentuk untuk membuat udara bergerak lebih cepat di atas sayap.

Ketika udara bergerak lebih cepat, tekanan udara berkurang, sehingga tekanan di bagian atas sayap lebih kecil daripada tekanan di bagian bawah sayap. Perbedaan tekanan menciptakan gaya pada sayap yang mengangkat sayap pesawat ke udara.

Pakar aerodinamika Doug McLean ada empat komponen yang membuat pesawat dapat terbang, yakni gerak aliran udara ke bawah sayap, peningkatan kecepatan aliran udara, area bertekanan rendah, dan area bertekanan tinggi, seperti dikutip Scientific American.

Keempat komponen tersebut dapat terjadi secara bersamaan berkat adanya hukum kedua Newton. Dalam hukum tersebut dinyatakan bahwa percepatan suatu benda, atau sebidang cairan, sebanding dengan gaya yang diberikan padanya.

“Hukum kedua Newton memberitahu kita bahwa ketika perbedaan tekanan memaksakan gaya total pada material fluida, itu akan menyebabkan perubahan kecepatan atau arah (atau keduanya) dari gerakan material tersebut,” jelas McLean.

Selain membantu pesawat untuk terbang, sayap pesawat juga berfungsi untuk melakukan manuver.

Pesawat memiliki beberapa manuver, yakni berguling ke kanan dan kiri, menanjak dan menukik, serta berbelok ke kiri dan kanan.

Untuk berguling, aileron dinaikkan pada satu sayap dan diturunkan pada sayap lainnya. Sementara untuk menanjak dan menukik, pilot menyesuaikan elevator di bagian ekor.

Menurunkan elevator menyebabkan hidung pesawat jatuh, membuat pesawat menukik. Sedangkan menaikkan elevator menyebabkan pesawat naik.

Sementara untuk berbelok, pesawat terbang memanfaatkan aileron sayap dan kemudi yang ada di ekor pesawat, seperti dikutip situs lembaga penerbangan dan antariksa Amerika Serikat, NASA.