in

Cara Mengatasi Mual Setelah Makan

Ilustrasi makan.

Praktisi kedokteran fungsional dan penasihat Everlywell, Hugh Hunphery menjelaskan bahwa mual merupakan gejala yang bisa terjadi karena banyak akar penyebab yang mendasarinya, namun jika secara khusus terjadi setelah makan, kemungkinan besar disebabkan oleh kelainan sistem gastrointestinal.

“Penyebab mual Anda menentukan cara Anda mengobati dan mencegahnya,” kata Dr. Humphery.

Lebih lanjut, ia mengatakian untuk mempertimbangkan menyimpan buku harian makanan jika Anda sering mengalami mual setelah makan dan tak yakin dengan penyebabnya. Dia juga merekomendasikan untuk menghirup udara segar, meditasi pernapasan dalam, mengonsumsi antasida yang dijual bebas seperti TUMS, serta menghindari aktivitas fisik yang intens setelah makan.

Untuk mencegah perasaan tak enak sejak awal, ia menyarankan makan dan minum lebih lambat, menghindari makanan pedas, gorengan, dan berminyak, serta makan makanan kecil yang tersebar sepanjang hari daripada dua atau tiga yang lebih besar.

“Jika mual Anda tidak hilang dalam waktu seminggu, hubungi dokter Anda untuk mendiskusikan gejala Anda. Jika mual Anda disertai dengan darah dalam muntah atau tinja Anda, demam tinggi, nyeri dada, rasa haus yang ekstrem dan penyakit kuning, atau mata atau kulit menguning, Anda harus segera menghubungi dokter Anda,” kata Dr. Humphery.