Tumbuhan rambat patikan kebo hidup di wilayah tropis. Merupakan tanaman merambat yang biasa tumbuh di permukaan tanah yang tidak terlalu lembap. Terkadang dianggap gulma, karena terlihat seperti tumbuhan penganggu. Di Indonesia, tumbuhan ini ditemukan di antara rerumputan yang tidak terurus.
Patikan kebo sudah lama digunakan untuk mengobati beberapa penyakit, antara lain, yakni radang tenggorokan dan perut, bronkitis, diare, disentri. Tumbuhan patikan kebo memiliki zat kimia yang berkhasiat antara lain memiliki efek farmakologis sebagai antiinflamasi.
Dilansir National Library of Medicine, tumbuhan patikan kebo memiliki batang berwarna hijau kecokelatan dengan cabang yang selalu keluar dari dekat pangkal. Tumbuh lurus ke atas, akar tunggang, dan jarang tumbuh mendatar di permukaan tanah. Daunnya meruncing sampai tumpul tepi bergerigi dan berbulu di permukaan atas dan bawah. Dilansir Organic Fact ada beberapa manfaat lain patikan kebo.
Bersifat antimalaria
Bagian akar dan batang dari patikan kebo kemungkinan bersifat antimalaria yang membuat tanaman ini berguna di cuaca tropis. Hal ini didukung laporan penelitian berjudul Glikosida Flavonol Antimalaria from Euphorbia hirta.
Penyembuh luka
Salep yang berbahan patikan Kebo dioleskan langsung di kulit dan bisul, ruam, luka bakar. Cara ini bisa mempercepat proses penyembuhan merangsang aliran darah ke kulit. Merangsang pertumbuhan kembali sel-sel baru, dan meningkatkan kadar antioksidan di tubuh sehingga membuat kulit tampak lebih sehat. Salep berbahan patikan kebo bermanfaat menghilangkan tanda-tanda penuaan dan mengurangi munculnya keriput dan kerusakan akibat sinar matahari.
Meredakan asma
Patikan kebo termasuk dalam Ayuwerda sebagai obat meredakan asma. Walau tak ada penelitian yang mendukung argumen itu, namun dalam praktiknya tanaman ini berfungsi meredakan asma. Patikan kebo memiliki efek relaksasi sistem bronkial yang berguna untuk sistem pernapasan.