in

Pentingnya Bergerak Aktif untuk Tumbuh Kembang Anak

Ilustrasi ibu dan anak. Foto: Getty Images

Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso, mengingatkan anak perlu dirangsang untuk banyak bergerak karena akan berpengaruh positif terhadap tumbuh kembangnya.

“Pada aspek tumbuh kembang anak, harus dirangsang untuk beraktivitas fisik, entah kejar-kejaran, main sepeda, nge-gym dan latihan beban,” kata Piprim.

Menurutnya, dalam mengajak anak berolahraga, orang tua perlu mengetahui minat dan kecenderungan anak terhadap aktivitas olahraga tertentu. Bahkan, tidak masalah jika anak lebih menyukai olahraga berat seperti latihan beban selama intensitasnya tak berlebihan dan sesuai dengan usia.

“Enggak usah kita paksa maunya kita, cukup arahkan saja. Tapi, pada prinsipnya anak-anak itu boleh latihan beban sepanjang sesuai dengan usianya,” kata Piprim.

Ia lalu memberi contoh anak-anak di Rusia yang sudah latihan beban sejak dini. Mereka tumbuh menjadi anak yang sehat dan memiliki postur tubuh yang tinggi. Hal tersebut merupakan bukti tak ada masalah jika anak melakukan latihan beban.

Sayangnya, pandemi membuat segala aktivitas fisik harus dilakukan di rumah dan menurut Piprim anak-anak jadi jarang bergerak sehingga tubuh mereka tak bugar.

“Anak-anak yang dikurung terus di rumah ini sangat bermasalah karena kalau dikurung biasanya larinya ke gadget dan snacking,” kata Piprim.

Menurutnya, terlalu banyak ngemil, apalagi makanan cepat saji, akan menyebabkan gula darah meningkat kemudian membuat orang berada dalam kondisi sugar crash.

“Akan ada sugar crash, gula darahnya menurun, pada saat itu kita lapar lagi, merangsang snacking lagi. Terus saja begitu. Padahal snack itu terus akan menimbun kalori di tubuh lebih banyak,” kata Piprim.