Laser hair removal merupakan prosedur medis yang menggunakan sinar terkonsentrasi (laser) untuk menghilangkan rambut yang tak diinginkan pada tubuh. Mengutip The Aesthetic Society, laser hair removal adalah salah satu perawatan kosmetik paling populer di Amerika Serikat dengan lebih dari satu juta prosedur yang sudah dilakukan pada 2016.
Dalam praktiknya, laser memancarkan cahaya yang diserap pigmen (melanin) di rambut. Energi cahaya diubah jadi panas, yang merusak kantung berbentuk tabung dalam kulit (folikel rambut) yang menghasilkan rambut. Folikel rambut yang terkena panas akan hancur sehingga mencegah atau menghambat pertumbuhan rambut selanjutnya.
Dilansir Mayo Clinic, walau laser hair removal secara efektif menunda pertumbuhan rambut untuk jangka waktu yang lama, namun hal tersebut tak bersifat permanen.
Ada sejumlah risiko efek samping dalam praktik laser hair removal yang bervariasi tergantung karakteristik kulit, warna rambut, rencana perawatan, di antaranya:
Iritasi kulit
Ketidaknyamanan sementara, kemerahan, dan pembengkakan mungkin saja terjadi setelah laser hair removal. Gejala tersebut biasanya hilang dalam beberapa jam.
Perubahan pigmen
Laser hair removal memungkinkan bisa menggelapkan atau mencerahkan kulit yang terkena. Perubahan ini bisa bersifat sementara atau permanen. Pencerahan kulit bisa mempengaruhi pasien yang tidak menghindari paparan sinar matahari sebelum atau sesudah perawatan dan pasien yang memiliki kulit lebih gelap.
Pada kasus yang lebih jarang, laser hair removal bisa menyebabkan lepuh, pengerasan kulit, jaringan parut, atau perubahan tekstur kulit lainnya. Efek samping langka lainnya meliputi rambut beruban yang dirawat atau pertumbuhan rambut berlebihan di sekitar area yang dirawat, terutama pada kulit yang lebih gelap.