in

Studi: Minum Teh Hitam Setiap Hari Bantu Meningkatkan Umur Panjang

Teh hitam (gambar: Unsplash/Lucas George Wendt)

Minum teh hitam setidaknya dua cangkir sehari bisa membantu orang hidup lebih lama dan lebih sehat, menurut penelitian baru dari National Institutes of Health. Temuan tersebut, diterbitkan Senin di Annals of Internal Medicine, menemukan bahwa peminum teh hitam memiliki “sedikit” risiko kematian lebih rendah dari semua penyebab, serta kematian akibat penyakit kardiovaskular, penyakit jantung iskemik, dan stroke.

Penelitian baru, menunjukkan bahwa manfaat kesehatan dari teh hitam mirip dengan teh hijau, dan tingkat konsumsi teh hitam yang lebih tinggi dapat menjadi bagian dari diet sehat. Untuk penelitian ini, para peneliti National Cancer Institute mengevaluasi data kesehatan dari 498.043 orang di Inggris antara usia 40 dan 69 tahun, yang bersumber dari UK Biobank, database biomedis berskala besar.

Para peserta menyelesaikan kuesioner dasar mencakup pertanyaan tentang kebiasaan minum teh dan gaya hidup mereka, dan peneliti membandingkan kebiasaan yang dilaporkan sendiri dengan tingkat kematian dari semua penyebab. Peserta diikuti selama sekitar 11 tahun, dan peneliti menentukan bahwa orang yang minum setidaknya dua cangkir teh per hari memiliki risiko kematian 9 hingga -13 persen lebih rendah dari semua penyebab, dibandingkan dengan orang yang tidak minum teh sama sekali.

Orang yang minum lebih banyak teh ditemukan memiliki tingkat kematian akibat penyakit kardiovaskular, penyakit jantung iskemik, dan stroke yang lebih rendah. Temuan ini tetap benar terlepas dari bagaimana orang menikmati teh mereka — panas atau dingin, dengan atau tanpa susu atau gula — dan seberapa cepat atau lambat mereka mampu memetabolisme kafein. Manfaat kesehatan tampaknya membatasi sekitar dua cangkir teh sehari. Walaupun lebih banyak teh tidak selalu berbahaya, tidak ada manfaat kesehatan tambahan.

Teh hitam mengandung polifenol dan flavonoid yang tinggi, yang diketahui mengurangi stres oksidatif dan peradangan, menurut ahli diet klinis Dana Hunnes, yang tidak terlibat dalam penelitian baru.

“Kemungkinan apa yang dilihat penelitian ini mungkin terkait dengan efek fitonutrien dan senyawa dalam teh yang mengurangi stres oksidatif dan peradangan, dan karenanya menurunkan risiko semua penyebab kematian,” Hunnes, yang juga penulis buku Recipe for Survival, kepada Health.