in

Ciri-ciri Bantal Sudah Harus Diganti

Ilustrasi bantal. Foto: Pixabay

Penggunaan bantal yang tepat dapat menjamin kualitas tidur Anda. Jika Anda merasa tidak nyaman saat tidur menggunakan bantal Anda saat ini, mungkin ini saatnya harus mengganti bantal.

Terdapat beberapa ciri-ciri bantal harus diganti dan seberapa sering harus mengganti bantal, sebagaimana dikutip dari Woman and Home.

Meskipun ada beberapa tanda yang jelas bahwa Anda mungkin mendapat manfaat dari bantal baru, tes sederhana akan memberi tahu Anda dengan pasti bahwa ini saatnya mengganti bantal.

Lipat bantal menjadi dua, dan letakkan sepatu bersih di atasnya. Jika sepatu terbang dan bantal kembali ke bentuk aslinya saat Anda melepaskannya, Anda masih dapat menggunakan bantal. Tapi, jika bantal tetap terlipat, saatnya untuk mengganti bantal.

Bantal baru yang bersih juga merupakan keharusan bagi siapa saja yang berjuang melawan jerawat. Namun, bagaimana Anda tahu kapan bantal Anda mungkin membuat kulit Anda lebih buruk dan perlu diganti?

Selain itu, seberapa sering Anda harus mengganti bantal jika Anda menderita masalah kulit? Jika Anda sering mencuci bantal, menghapus riasan secara konsisten, dan membersihkan wajah sebelum tidur tetapi masih bangun dengan berjerawat, mungkin penyebabnya adalah bantal Anda.

Semua kotoran dan minyak yang diserap bantal dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan noda. Orang dengan jerawat harus mempertimbangkan untuk mengganti bantal lebih sering.

Berikut ciri-ciri bantal Anda sudah harus diganti:

  • Bantal terlihat bernoda dan kotor, bahkan setelah dicuci
  • Anda bangun dengan leher yang kaku dan pegal atau bahu yang kaku
  • Anda menderita sakit kepala berdenyut setiap pagi
  • Anda mengalami hidung tersumbat, bersin, atau tenggorokan gatal setiap malam
  • Bantal terasa rata

Dampak jika tidak mengganti bantal

Selain memengaruhi kualitas tidur, bantal juga dapat memengaruhi kesehatan jika Anda tidak cukup sering menggantinya.

Perlu dicatat bahwa bantal Anda adalah tempat berkembang biak yang sempurna untuk tungau debu, yang memakan sel-sel kulit mati dan berkembang biak di lingkungan yang hangat dan lembap. Tungau debu tidak berbahaya, tetapi dapat memicu eksim untuk beberapa orang dan memperburuk gejala alergi.

Tungau debu bukan satu-satunya hal yang bersembunyi di bantalAnd. Dalam sebuah penelitian tahun 2005 di University of Manchester di Inggris, para ilmuwan menganalisis sepuluh bantal yang telah digunakan untuk tidur selama satu setengah hingga 20 tahun.

Mereka menemukan bahwa masing-masing menampung hingga 16 jamur yang berbeda. Bagi kebanyakan orang, jamur di bantal tidak berbahaya.

Namun demikian, bagi penderita asma, penyakit pernapasan kronis lainnya, atau sistem kekebalan yang terganggu, hal itu dapat menyebabkan efek buruk yang signifikan.

Bantal yang baik juga harus menjaga kepala dan leher sejajar dengan tulang belakang saat Anda tidur. Itulah salah satu alasan mengapa memilih bantal terbaik untuk sakit leher sangat penting.

Penting untuk memastikan Anda menggunakan bantal dengan kepadatan yang tepat untuk posisi tidur Anda. Tidur di atas bantal yang salah dapat menyebabkan ketegangan punggung dan leher yang serius.

Jika Anda biasanya tidur miring, Anda membutuhkan bantal yang lebih tebal dan lebih kuat untuk menopang leher. Orang yang tidur tengkurap perlu memastikan bantal mereka cukup rata, sehingga leher mereka tidak terlalu melebar ke belakang.

Jika Anda tidur telentang, Anda memerlukan bantal yang cukup kuat untuk mencegah kepala tenggelam terlalu banyak dan cukup lembut untuk memastikan leher tidak melengkung terlalu jauh ke depan.