in

Mengenal RON dan Fungsinya pada BBM

Ilustrasi tempat pengisian BBM. Foto: Antara

Semua jenis bensin yang dipasarkan di Indonesia memiliki Research Octane Number (RON) seperti Pertalite RON 90, Pertamax RON 92, Pertamax Turbo RON 98 dan Vivo Revvo 89 yang ramai dibahas dalam waktu beberapa hari terakhir karena dijual dengan harga lebih murah dari bahan bakar Pertalite.

RON merupakan angka untuk mengukur nilai oktan pada bahan bakar minyak (BBM). Bahan bakar tanpa timbal umumnya memiliki peringkat RON. Sederhananya, RON menentukan kualitas bahan bakar menahan efek menggelitik atau knocking selama proses pembakaran di dalam mesin.

Bisa diperhatikan jika kita mengemudi dengan menggunakan bensin oktan rendah atau tidak sesuai dengan spesifikasi mesin, kita beberapa kali akan mendengar suara “ngelitik” dari mesin, yang berarti bahan bakarnya meledak, namun terbakar tidak sempurna.

Dalam kondisi itu, bahan bakar yang meledak tidak bisa menahan “tumbukan” mesin. Keseringan knocking saat pembakaran menyebabkan konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.

Efek buruk lainnya dari penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai dalam jangka panjang dapat merusak mesin kendaraan yang terdiri dari blok silinder, silinder, piston, connecting rod (batang piston) dan lainnya.

Bahan bakar dengan angka oktan sesuai dengan mesin kendaraan justru akan menghilangkan knocking tersebut dan masa pakai “jeroan” akan lebih panjang. Artinya mesin butuh bahan bakar dengan nilai oktan yang sesuai. Keuntungan lainnya yaitu oktan bahan bakar yang sesuai akan menjaga performa mesin.

Untuk mengantisipasi gejala menggelitik itu, pemilik harus memahami besaran rasio kompresi mesin kendaraan. Semakin tinggi rasio kompresi praktis dibutuhkan RON bahan bakar yang tinggi.

Pabrikan juga biasanya merekomendasikan besin yang diperlukan pada setiap kendaraan yang diproduksi.