in

5 Kekeliruan dalam Medesain Rumah Bergaya Interior Coastal

Tumah bergaya coastal. Foto: Shutterstock

Terdapat beberapa gaya interior yang memiliki banyak penggemar. Salah satunya gaya interior coastal. Gaya interior ini masih digandrungi beberapa orang karena dapat menghadirkan nuansa pantai di rumah.

Gaya coastal juga identik dengan banyak tekstur dan elemen alami sehingga membuat rumah terasa santai dan menenangkan. Akan tetapi, ada beberapa kesalahan yang umum terjadi ketika seseorang mendesain rumah bergaya interior coastal seperti dikutip dari The Spruce.

Pendiri Cailini Coastal, Meg Young, mengatakan bahwa orang-orang bisa terlalu berlebihan ketika mendesain rumah bergaya interior coastal. Ia menyarankan menjauhi barang-barang yang terlalu literal pantai seperti perahu layar atau kerang serta berfokus pada warna, tekstur, dan pola.

“Kami percaya pada aturan 90/10 untuk rumah bergaya coastal. 90 persen rumah harus mencerminkan lingkungan pesisir melalui warna tenang seperti biru, abu-abu, dan netral,” ungkap Young.

Setelah itu, gunakan potongan bertekstur dari bahan alami seperti tali, lamun, dan rotan. Jangan lupa pola garis khas gaya interior coastal.

Sementara 10 persen lainnya, gunakan potongan yang benar-benar coastal melalui aksen dekoratif dan seni.

Sama dengan Young, Lead Interior Design di Delia Designs, Tina Delia, mengatakan sangat mudah bagi orang-orang untuk terlena dalam desain coastal.

“Orang-orang menambahkan terlalu banyak elemen dekorasi kerang, bintang laut, dan karang. Ini bisa cenderung terasa berlebihan dan berantakan,” ujar Delia.

Nah, berikut beberapa kekelirun dalam mendesain rumah bergaya interior coastal.

  • Tidak bisa membedakan Nautical

Nautical dan coastal adalah dua gaya interior yang berbeda. Delia menjelaskan, nautical mengacu pada desain terkait dengan pelayaran dan elemen perahu layar.

Sementara coastal meniru suasana santai saat berada di pantai. “Gaya coastal hampir selalu bernuansa netral dan memiliki estetika jauh lebih santai,” tambah interior stylist dan blogger, Lindsay Lewis.

  • Desain terlalu formal

Delia mengatakan coastal adalah desain yang mengusung nuansa santai sehingga orang-orang tidak perlu mendesain hunian menjadi terlalu formal.

Sebab, gaya interior coastal dimaksudkan untuk menciptakan suasana sejuk dengan cara  mudah. “Ini bukan perasaan formal dan pengap. Pikirkan tentang banyaknya cahaya, tirai berbahan ringan dari kain alami, dan elemen alami lainnya yang ditemukan di pantai seperti kayu apung,” tuturnya.

  • Penggunaan kain yang kurang tepat

Jangan gunakan material kain yang tampak lebih berat, misalnya beludru. Menurut Delia, menghadirkan material beludru dalam warna khas coastal merupakan langkah yang salah.

  • Terlalu banyak warna netral

Barang-barang berwarna netral cocok ditempatkan di hunian bergaya coastal, tetapi jangan terlalu berlebihan.

“Setiap ruang membutuhkan warnanya dan gaya coastal tidak terkecuali dalam aturan ini,” kata Lewis.

Kamu bisa menghadirkan semburat warna melalui barang-barang seperti buku-buku di atas meja kopi, nampan, karya seni, dan bantal dekoratif.

  • Hanya menggunakan warna biru dan putih

Saat memilih warna, ketahui bahwa akan ada lebih banyak pilihan. Dengan demikian, ujar co-founder Pepper, Erin Banta, gaya interior coastal tidak melulu harus menggunakan warna biru dan putih.

Memang tidak ada salahnya menggunakan dua warna ini, tetapi sebaiknya juga bersenang-senang dengan pilihan warna lainnya.