in

Penelitian tentang MSG untuk Cegah Obesitas Masih Diperlukan

Micin atau MSG. Foto: Shutterstock

Pemerintah diharapkan membuat penelitian tentang monosodium glutamate (MSG) untuk mencegah obesitas pada masyarakat.

“Obesitas atau kelebihan berat badan merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia. Penyebab obesitas itu sendiri sangat kompleks atau multifaktor. Obesitas tak bisa disebabkan satu faktor saja,” kata spesialis Gizi Arti Indira dillansir Tempo.

Menurutnya, Indonesia belum memiliki penelitian soal MSG atau penyedap rasa. Padahal, terjadinya obesitas berkaitan erat dengan asupan makanan.

“Seperti gula, lemak, dan garam, konsumsi MSG mungkin menjadi salah satu faktor namun hingga saat ini belum ada penelitian ilmiahnya,” kata Arti.

Sementara setiap tahun jumlah penderita obesitas terus meningkat. Dalam data yang dimilikinya, lima provinsi dengan kejadian obesitas terbesar adalah Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Papua Barat, dan Kepulauan Riau. Menurutnya, untuk mencegah terjadinya obesitas masyarakat perlu memperbaiki pengaturan pola makan yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Masyarakat juga disarankan mengurangi konsumsi garam pada makanan dengan standar penggunaan yang ideal adalah kurang dari 5 gram. Ia mengatakan garam dalam makanan bisa diganti dengan MSG namun tetap sesuai dengan takaran yang tidak berlebihan.

Adapun faktor lain penyebab obesitas disebutkan berupa kurangnya aktivitas fisik, keturunan, dan lingkungan. Manajer humas PT Ajinomoto Indonesia, Katarina Larasati, menyebut pihaknya sedang menggiatkan kampanye “Bijak Garam” terkait pengurangan asupan gula, garam, dan lemak dalam konsumsi sehari-hari, yang sejalan dengan anjuran Kementerian Kesehatan.

Katarina menyebut kampanye bertujuan mengedukasi masyarakat untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan namun tetap bisa memperoleh citarasa yang tinggi.

Pelatih kebugaran Cantika Felder menambahkan pola makan yang sehat perlu diimbangi olahraga rutin yang dapat dilakukan 3-5 kali sepekan. Bagi pemula, olahraga harus dilakukan secara bertahap. Waktunya pun bisa ditingkatkan secara perlahan, seperti pada awal 15 menit dan ditingkatkan hingga 45-60 menit sehari.