in

Efek Merugikan Jika Jarang Ganti Oli Motor

Ilustrasi ganti oli motor. Foto: Shutterstock

Banyak pemilik sepeda motor yang tak rutin mengganti oli. Padahal, menurut panduan di buku manual kendaraan, pabrikan rata-rata menyarankan penggantian oli setiap 3 ribu kilometer atau dua bulan sekali.

General Manager Federal Oil, Rommy Averdy Saat menjelaskan, mesin motor itu sama seperti tubuh manusia yang lama-lama mengalami penurunan kinerja. Itulah mengapa, penting untuk terus merawatnya. Salah satunya dengan rutin mengganti pelumas.

“Seperti yang selalu saya bilang, mesin itu sama seperti tubuh kita, terus aging. Makin lama kinerjanya makin menurun. Makanya, perlu dijaga,” ungkap Rommy di Jakarta Pusat, dikutip dari Detik, Sabtu (10/9/2022).

Menurut Rommy, ada kontak yang terjadi saat mesin tengah bekerja. Maka, untuk meminimalisir gesekan, perlu oli sebagai cairan pelicin.

“Nah, apa saja yang bisa terjadi kalau oli tak diganti? Itu tadi, saat metal to metal contact, yang harusnya licin, tapi (olinya) malah nggak ada. Efeknya bisa panas, piston berpotensi rusak atau silinder liner-nya sendiri tergerus,” terangnya.

“Kalau sudah tergerus gitu, tenaganya pasti berkurang, karena kompresinya sudah ada yang loss,” tambah Rommy.

Lebih jauh, jika kebiasaan jarang ganti oli tersebut tak dihilangkan, bukan tak mungkin ada kerusakan-kerusakan lain yang jauh lebih parah.

Jika sudah timbul kerusakan-kerusakan yang lebih parah, untuk memperbaikinya tentu tak murah. Bahkan sering kali motor harus mengalami turun mesin. Selain uang yang habis untuk perbaikan, waktu juga terbuang.

“Makanya sebisa mungkin oli jangan sampai telat ganti. Ikuti panduan yang sudah ada saja,” kata Rommy menambahkan.