in

Efek Samping Minum Teh, dari Gangguan Tidur hingga Sembelit

Ilustrasi. Pexel.

Salah satu jenis minuman yang paling banyak diminum di seluruh dunia ialah teh. Penelitian menunjukkan bahwa minum teh memiliki banyak manfaat, di antaranya mengurangi peradangan, penurunan risiko penyakit jantung dan penyakit kronis, menurunkan gula darah, dan masih banyak lagi.

Walau demikian, teh bukannya tak memiliki efek samping saat diminum dalam jumlah banyak. Berikut dampak negatif yang dirasa saat minum teh berlebihan.

Meningkatkan risiko kanker kerongkongan
Minum teh panas telah dikaitkan dengan karsinoma sel skuamosa esofagus atau kanker kerongkongan. Dalam penelitian yang berfokus pada populasi Iran Utara, ditemukan bahwa minum teh hitam panas dalam jumlah yang lebih banyak merupakan salah satu penyebab utama kanker kerongkongan.

Mengganggu ritme alami tubuh
Tergantung jenisnya, teh mengandung kafein sama halnya dengan kopi. Teh hitam, putih, dan hijau rata-rata mengandung sekitar 14-61 miligram kafein per porsi. Walau tak sebanyak secangkir kopi yang mengandung sekitar 96 miligram per cangkir, teh tetap berpotensi membuat ritme sirkadian alami tubuh tak seimbang.

Sistem sirkadian merupakan ritme yang diikuti tubuh kita selama 24 jam, termasuk waktu kita bangun dan tidur. Ritme sirkadian dapat kehilangan keseimbangan dari hal-hal seperti cahaya, stres, pekerjaan, dan kafein. Sangat penting menjaga ritme alami kita karena ini membantu kita merasa lebih waspada di siang hari, tidur lebih nyenyak di malam hari, dan menjaga kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan.

Sering ke toilet
Teh hitam dan hijau dianggap sebagai diuretik, penyebab sering buang air kecil. Ini terjadi karena diuretik secara alami meningkatkan kadar natrium pada ginjal, yang dikeluarkan tubuh secara alami bersama dengan air.

Kadar zat besi bisa menurun
Teh dapat memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa, tapi penelitian menunjukkan bahwa orang yang menderita anemia atau kekurangan zat besi lainnya sebaiknya menghindarinya. Menurut sebuah studi Food Science and Nutrition, teh hitam dan hijau telah terbukti membatasi bioavailabilitas zat besi hingga 94 persen.

Sembelit
Di antara banyak senyawa alami dalam teh, teofilin adalah yang umum. Senyawa ini ditemukan dalam kopi dan teh, kadang-kadang digunakan untuk menghaluskan otot-otot saluran napas bagi pasien asma. Walau memiliki manfaat pernapasan, teh dapat menyebabkan efek samping ringan namun mengganggu.