Beberapa orang terkadang merasa tidak aman saat di tengah-tengah orang ramai, apalagi dengan orang yang tak dikenalnya secara dekat. Ketakutan berinteraksi dengan orang lain bisa disebut fobia sosial atau Social Anxiety Disorder (SAD). Penderitanya merasa takut akan pandangan negatif orang lain padanya.
Penderita merasa bahwa semua orang memandangi dan menilai dirinya sehingga mereka cenderung menghindari situasi sosial, seperti berbicara depan publik, tampil di panggung, bekerja saat diawasi, makan di tempat umum, dan masih bayak lagi.
Fobia sosial berbeda dengan antisosial. Anti sosial merupakan masalah sosial orang yang suka dunianya sendiri, sedangkan fobia sosial adalah masalah pada orang yang mengalami rasa cemas berlebihan saat bersosialisasi dengan orang lain.
Faktor Penyebab Fobia Sosial
Genetik
Gangguan fobia sosial bisa disebabkan oleh faktor genetik. Ketidakstabilan hormon dapat menyebabkan seseorang menjadi fobia sosial. Hal ini juga dikarenakan hormon yang tak stabil mempengaruhi kinerja otak dalam menyampaikan informasi baik menggunakan kata atau bahasa tubuh.
Karakter pribadi
Penyebab fobia sosial juga bisa didasari karena penderita memiliki kepribadian yang memang seperti itu. Ada orang yang suka bersosialisasi dengan orang lain, ada juga orang yang merasa takut atau sulit bersosialisasi dengan orang lain, contohnya introvert.
Psikologis Kejiwaan
Seseorang yang mengidap fobia sosial diakui memiliki mental yang lemah, takut akan penolakan diri sendiri, dan rasa percaya diri yang rendah sehingga mempengaruhi kepribadian mereka. Biasanya mereka terbiasa dilindungi dan dipuji sejak kecil, sehingga menyebabkannya semakin ketakutan akan dunia luar dan juga pendapat orang lain.
Trauma
Trauma merupakan salah satu penyebab paling sering dari seseorang yang mengalami gangguan fobia sosial. Biasanya bullying merupakan alasan paling besarnya. Sehingga merasa memiliki kesalahan di depan halayak umum. Tentunya untuk dapat mengalahkan fobia sosial ini penderita harus bisa mengalahkan rasa takut dan traumanya.