Rabun jauh merupakan kondisi penglihatan jelas untuk objek yang letaknya dekat. Namun objek yang letaknya jauh terlihat kabur. Kondisi rabun jauh disebut juga miopia. Dilansir Cleveland Clinic, orang yang rabun jauh selain masalah penglihatan, terkadang mengalami sakit kepala, tegang atau menyipitkan mata saat melihat objek.
Rabun jauh tersebab kelainan refraksi, yaitu kondisi mata tidak bisa memfokuskan cahaya secara tepat. Saat kondisi ini terjadi, mata memfokuskan cahaya depan retina, bukan di atasnya, sehingga penglihatan jadi kabur.
Perubahan struktural mata juga dapat mengakibatkan rabun jauh, misalnya bola mata berukuran agak memanjang atau korena terlalu bulat. Kornea merupakan penutup bening di bagian depan mata, sehingga bila terjadi perubahan struktural menyebabkan mata salah fokus.
Biasanya, orang yang rabun jauh menggunakan lensa korektif di kacamata agar bisa melihat objek secara jelas. Dilansir Healthline, lensa korektif membantu penglihatan menggantikan lekuk kornea atau pemanjangan mata secara menggeser fokus cahaya saat memasuki mata.
Berikut risiko mengalami rabun jauh
Stres visual
Menurut Mayo Clinic, bekerja terlalu lama depan komputer menyebabkan rabun jauh sementara. Seiring waktu, bisa mempengaruhi jarak penglihatan secara permanen.
Usia
Menurut National Eye Institute USA, rabun jauh bisa muncul antara usia 6 tahun hingga 14 tahun. Jika tak tertangani, kondisi rentan memburuk hingga mencapai usia awal 20-an. Pada usia itu bentuk mata dapat mengalami perubahan.
Terlalu lama di depan layar elektronik
Anak-anak usia sekolah yang menghabiskan 7 jam atau lebih di depan layar peranti elektronik tiap pekan rentan mengalami masalah penglihatan rabun jauh.