Ada alasan logis bagi penderita obesitas untuk melakukan diet. Peneliti dari Universitas Tel Aviv, Israel menemukan hubungan langsung antara obesitas dengan bau mulut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin berat tubuh seseorang, maka semakin rentan pula memiliki bau mulut tak sedap.
Penelitian yang dipimpin seorang ahli pernapasan dari Departemen Mikrobiologi Manusia dan Sekolah Kedokteran Gigi, Universitas Tel Aviv, Mel Rosenberg ini melibatkan 88 orang dewasa. Kriterianya, mereka dengan kondisi berat badan dan tinggi yang berbeda-beda. Selama jangka waktu tertentu, mereka diuji terkait bau mulut dan sejumlah pertanyaan tentang gaya hidup sehari-hari.
Dari data yang diperoleh, Rosenberg bersama timnya menyimpulkan bahwa subjek dengan kondisi kelebihan berat badan cenderung memiliki bau mulut tak sedap. “Temuan ini harusnya berlaku untuk masyarakat umum. Tapi kami tidak memiliki bukti ilmiah mengapa ini terjadi. Itu akan menjadi langkah selanjutnya,” katanya.
Penelitian yang mendukung temuan tersebut juga pernah dilakukan pada 2013 lalu dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism. Ruchi Mathur, Direktur Diabetes di Departemen Kedokteran Cedars-Sinai Medical Center menyatakan, ada organisme tertentu yang hidup di usus orang penderita obesitas. Organisme atau mikroba tersebut bisa mengeluarkan gas dengan aroma khas.
Menurut Mathur, keberadaan keluarga organisme tertentu yang disebut archaea–lebih tua dari bakteri dan menjajah usus–dikaitkan dengan penambahan berat badan dan dengan mudah melepaskan sejumlah kecil gas metana.