Kemacetan tak hanya membuat stress bagi pengemudi, melainkan kendaraan juga bisa mengalami “stress” akibat padatnya jalan. Mobil yang sering terjebak macet akan menghadapi masalah serius bahkan potensi mengalami kerusakan lebih cepat untuk beberapa komponen.
Lalu, apa bahayanya jika mobil yang sering terjebak macet? Berikut uraiannya yang dihimpun dari beberapa sumber.
- Menyebabkan overheat
Selain menghambat aktivitas, kemacetan yang parah juga menjadi pemicu utama terjadinya overheat. Ini terjadi karena mobil bekerja terlalu keras dan mesin terlalu panas, terlebih jika kondisi pada komponen pendingin mesin tidak optimal.
Gejala paling umum ketika mobil overheat adalah mesin mengelitik, namun jika terus dipaksakan berpotensi menyebabkan kerusakan internal pada komponen mesin.
Agar terhindar dari kondisi ini selalu cek kondisi komponen pendingin seperti radiator, kipas radiator, hingga sirkulasi air.
- Komponen rem bermasalah
Bagian yang berfungsi mengontrol laju kendaraan ini adalah termasuk bagian berisiko kena dampak dari seringnya bekerja ekstra ketika harus menghadapi jalanan macet.
Masalah pada rem sering terjadi, terutama pada mobil matik. Hal ini disebabkan sistem kerja matik yang dapat bergerak maju bahkan tanpa digas sekalipun, sehingga pengemudi hanya bisa mengandalkan pedal rem dalam mengatur laju kendaraan.
Pastikan Anda selalu memeriksa kondisi rem setiap saat, terutama sebelum berkendara ke titik yang memang rawan kemacetan.
- Boros bahan bakar
Macet tak hanya membuat Anda rugi secara waktu, tapi juga rugi secara biaya. Hal ini disebabkan pada saat terjebak macet, penggunaan bahan bakar akan lebih boros dari pada kondisi jalan normal.
Dalam posisi terjebak macet, mesin harus tetap bekerja tanpa bergerak dan sering melakukan stop and go. Jika hal ini terjadi terus-terusan, bukan tidak mungkin biaya operasional harian Anda jadi semakin tinggi.
- Kualitas oli cepat menurun
Pada saat macet, mobil Anda akan berada pada kondisi diam atau bergerak lambat yang juga dikenal dengan kondisi stop and go. Pada posisi ini, seluruh kinerja mesin tetap bekerja dengan normal dan pada artinya oli mesin akan tetap terus bersirkulasi layaknya mobil sedang berjalan.
Proses pelumasan setiap komponen yang bekerja dan bergesekan tetap berjalan, meskipun jarak tempuh mobil tidak bertambah. Inilah yang menyebabkan oli jadi lebih cepat berkurang kualitasnya dan lebih cepat jenuh.
Karenanya bagi Anda yang sehari-harinya sering berkendara dan terjebak macet berjam-jam, tidak ada salahnya mempertimbangkan untuk penggantian oli lebih cepat dari jarak penggantian normal untuk menjaga mesin tetap prima.