in

Cerita di Balik Perjuangan Angela Lee sebagai Ibu sekaligus Petarung

Angela Lee. Foto: ONE Championship

Meski berstatus sebagai petarung mixed martial arts (MMA) perempuan yang sukses, Angela Lee tak mengabaikan perannya sebagai seorang ibu. Terlebih, pada tahun 2021 Angela melahirkan seorang putri bernama Ava Marie.

Bahkan, menurut sang Ayah, Ken Lee, kehadiran buah hati menambah kedewasaan Angela baik di dalam maupun di luar arena pertandingan. Ava membuat atlet berjuluk ‘Unstoppable’ ini menjadi lebih sabar, karena tentunya ia harus mendahulukan anaknya.

“Saya tidak tahu apakah menjadi ibu mempengaruhi kariernya, tetapi itu sudah mendewasakannya sebagai seorang manusia. Anda tahu, ia bertumbuh dewasa dari anak perempuan menjadi ibu muda yang penuh kasih sayang, dengan seluruh atribut atau keuntungan yang datang dari itu,” beber Ken Lee seperti dikutip dari CNN, Selasa (13/9/2022).

Ken, yang juga berperan sebagai pelatih Angela, menjadi saksi transformasinya sebagai ibu dan juga petarung. Ava kini menjadi bagian terpenting dalam kehidupan wanita berusia 26 tahun tersebut.

Setahun setelah kelahiran sang putri, ia kembali berjuang di atas arena demi mempertahankan gelarnya. Meski banyak yang meragukan kemampuannya setelah melahirkan, Angela berhasil membungkam para kritikus lewat penampilan memukau dengan mengalahkan Stamp Fairtex lewat kuncian rear-naked choke.

Sebagai seorang ayah, Ken selalu mensyukuri kesuksesan keempat anaknya dalam berkarier menjadi seniman bela diri. Namun, dirinya mengaku tidak banyak momen yang dapat sebanding saat melihat Angela menjadi seorang ibu.

Sang kepala keluarga telah menuntun anak-anaknya dalam mengarungi kerasnya dunia MMA, dan kini ia sedang membantu Angela dalam persiapan menghadapi Xiong Jing Nan di laga utama ONE Fight Night 2 pada Sabtu (1/10/2022).

Di hari itu, sang ratu atomweight akan menantang penguasa strawweight dalam sebuah laga trilogi. Laga itu bisa disebut sebagai pertarungan terbesar dalam karier Angela sejauh ini.

Ken pun mengakui saat ini anak asuhnya memiliki tantangan lebih dibandingkan lawannya. Jika sang lawan dapat fokus sepenuhnya mempersiapkan pertandingan dan latihan, Angela harus mampu membagi waktu antara persiapan dan anaknya.

“Cukup sulit untuk mempersiapkan diri dalam pemusatan latihan. Untuk beristirahat saat berlatih dan menyusui anak, kembali ke atas matras, lalu mencoba berkonsentrasi sementara sang bayi menangis. Lalu membawa anakmu ke pekan pertandingan,” cerita Ken.