Menopause merupakan proses alami yang terjadi saat ovarium berhenti memproduksi telur dan melepaskan hormon. Ini berarti juga sebagai akhir dari siklus menstruasi wanita. Walau tak ada usia yang pasti kapan menopause dimulai, seorang wanita biasanya memasuki menopause antara pertengahan 40-an hingga pertengahan 50-an. Jika seorang wanita, 55 tahun atau lebih, masih belum memasuki masa menopause, itu disebut menopause terlambat.
Berdasarkan Center for Menstrual Disorders and Reproductive Choice, usia rata-rata menopause adalah 51 tahun. “Usia di mana wanita mencapai menopause biasanya antara 45 hingga 55 tahun. Berbagai faktor menentukan timbulnya menopause yang meliputi ras, pendidikan, nutrisi, etnis, paritas, perokok aktif, penggunaan kontrasepsi oral, aktivitas fisik dan indeks massa tubuh,” kata Savitha Shetty, Konsultan Senior Ahli Obstetri dan Ginekologi, di India.
Seorang wanita mungkin mengalami menopause terlambat karena berbagai faktor. Berikut uraiannya.
Genetika
Genetika menentukan permulaan menopause sekitar separuh waktu. Jika ibu Anda memasuki menopause terlambat, Anda mungkin juga mengalami menopause terlambat.
Obesitas
Wanita yang kelebihan berat badan dan obesitas memiliki risiko menopause terlambat 50 persen lebih tinggi daripada wanita lain. “Jaringan lemak memproduksi dan menyimpan estrogen, yang menunda penipisan dan menyebabkan menopause terlambat,” katanya.
Masalah tiroid
Kelenjar tiroid yang tak berfungsi atau masalah lain dengan kelenjar ini menyebabkan berbagai gangguan hormonal pada wanita. Masalah hormonal ini bisa menjadi alasan terlambatnya menopause.
Pola siklus menstruasi
Wanita yang mulai terlambat menstruasi, memiliki kadar estrogen yang tinggi secara alami dapat mengalami menopause di kemudian hari.
Kehamilan
Waktu dan jumlah kehamilan juga bisa menunda menopause pada banyak wanita. Menopause onset lambat cukup umum dialami sekitar 5 sampai 10 persen wanita, kata Shetty. Namun, ini menjadi perhatian karena wanita yang mencapai menopause lebih lambat memiliki risiko lebih tinggi untuk kanker payudara, rahim, dan ovarium,” kata Mannan Gupta, konsultan fertilitas di New Delhi, India.