in

Fakta-fakta Menarik tentang Kucing Sphynx, Tak Banyak Orang Tahu

Kucing Sphynx. Foto: Pexels

Sphynx (Sfinks) merupakan ras kucing dengan tampilan yang cukup berbeda dari kucing pada umumnya. Ras kucing ini tampak seperti tidak memiliki bulu atau rambut sama sekali.

Ada beragam fakta menarik yang perlu diketahui tentang ras kucing satu ini. Berikut fakta-fakta menarik tersebut diuraikan sebagaimana dirangkum dari beberapa sumber.

  • Berasal dari Kanada

Kamu akan berpikir kucing yang nenek moyangnya berasal dari Negara Utara akan dilengkapi dengan bulu yang hangat.

Namun, Sphynx Kanada modern, ras tidak berbulu yang kita kenal di Amerika Utara telah menentang ekspetasi sejak pertengahan 1960-an, ketika seekor kucing Ontario melahirkan anak kucing yang tidak berbulu, hasil dari mutasi genetik alami.

Kemudian, pada pertengahan 1970-an, dua kelompok anak kucing yang tidak berbulu lahir dari pemilik di Toronto dan Minnesota. Berkat berbagai upaya pengembangbiakan, garis keturunan mereka menghasilkan hewan penyayang yang kita cintai saat ini.

Namun, jangan berpikir bahwa Sphynx Kanada adalah satu-satunya kucing tidak berbulu di luar sana karena banyak kucing yang mirip telah dilaporkan di negara-negara di seluruh dunia.

Misalnya, Sphynx memiliki kembaran yang sama-sama tidak berbulu, yakni Donskoy (Sfinks Don) yang sebenarnya adalah ras yang terpisah dari Rusia.

Meskipun mereka terlihat hampir identik, kurangnya rambut panjang pada Sphynx disebabkan oleh gen resesif, sedangkan ketidakberbuluan Donskoy adalah hasil dari gen dominan.

  • Kucing Sphynx sebenarnya tidak botak

Pada pandangan pertama, Sphynx mungkin terlihat kurang seperti kucing dan lebih seperti tikus mol telanjang (naked mole rat). Namun, jika memeliharanya kamu akan menemukan bahwa mereka sebenarnya tidak berbulu.

Kucing Sphynx ditutupi dengan lapisan bulu halus berbulu halus. Meskipun tidak terasa saat disentuh, bulu mereka mirip dengan suede.

  • Kucing Sphynx tidak hipoalergenik

Jika kamu seorang pecinta kucing yang alergi terhadap hewan favoritmu, jangan mengeluarkan banyak uang untuk membeli anak kucing Sphynx.

Meskipun rumor sebaliknya, trah ini sebenarnya tidak hipoalergenik. Sphynx masih menghasilkan Fel d 1, protein alergi dalam air liur kucing dan sekresi kulit yang menyebabkan matamu menjadi gatal dan merah.

  • Kucing sphynx memiliki pola dan warna yang berbeda

Meskipun Sphynx adalah kucing “telanjang”, pigmen kulit mereka dapat bervariasi dalam warna dan pola. Dari kulit penyu hingga kucing betina, kamu pasti akan menemukan versi Sphynx dari banyak kucing berbulu panjang.

  • Kucing Sphynx lebih hangat daripada kebanyakan kucing lainnya

Jika dibandingkan dengan suhu tubuh kucing kebanyakan lainnya, kucing sphynx memiliki suhu empat derajat lebih hangat.

  • Kucing Sphynx memiliki kulit yang sensitif

Jangan mengoleskan tabir surya pada kucing Sphynx setiap kali berada di bawah sinar matahari. Namun, perlu diingat bahwa karena tidak tertutup lapisan bulu tebal, kulit Sphynx lebih sensitive.

Karena itu, mereka bisa menjadi terlalu panas atau dingin. Meskipun mereka bisa pergi keluar, kebanyakan kucing Sphynx adalah kucing dalam ruangan.

  • Kucing Sphynx makan banyak

Berkat metabolismenya yang cepat, kucing Sphynx membutuhkan lebih banyak makanan daripada kucing rata-rata.

  • Kucing Sphynx perlu mandi mingguan

Jika kamu berpikir kucing Sphynx super bersih karena mereka tidak memiliki bulu, coba pikirkan lagi. Meskipun bulu kucing Shynx mungkin bukan magnet bagi partikel debu, serbuk sari, dan zat lain, kulitnya tetap menghasilkan minyak.

Bagi kebanyakan kucing, minyak membantu menjaga bulunya tetap halus. Tapi bagi kucing Sphynx, itu dapat membentuk lapisan berminyak di tubuh mereka, artinya pemiliknya harus memandikan mereka setiap minggu.

Hal yang sama berlaku untuk telinganya. Karena tidak ada rambut untuk menghalangi kotoran atau sel kulit mati menumpuk di dalam rongga, pemiliknya harus secara teratur menyekanya dengan waslap atau bola kapas untuk menjaga telinganya tetap bersih.