in

Obat Kumur: Manfaat, Efek Samping, dan Cara Penggunaannya

Ilustrasi obat kumur. iStock.

Ada beberapa kontroversi di luar sana mengenai penggunaan obat kumur bermanfaat atau berbahaya bagi kesehatan mulut. Salah satu klaim yang mengkhawatirkan ialah bahwa obat kumur dapat membunuh bakteri baik di mulut bersama dengan bakteri buruk, sehingga memengaruhi kemampuan Anda dalam menjaga mikrobioma mulut yang sehat.

Pada kenyataannya, banyak dokter gigi mendukung penggunaan obat kumur sebagai bagian dari rejimen perawatan gigi sehari-hari. Sebab, selain memberikan perasaan bersih, sejuk, dan geli pada mulut, obat kumur juga memiliki beberapa peran dalam mendukung kesehatan dan kebersihan mulut.

Untuk lebih jelasnya, berikut manfaat, efek samping, dan cara berkumur yang tepat menurut para ahli. “Berkumur sangat bermanfaat untuk menjaga kebersihan gigi Anda, dan bisa mencegah masalah yang tidak perlu pada gigi Anda,” kata dokter gigi yang berbasis di London, Parneet Sehmi.

Obat kumur bisa mencapai sudut dan celah mulut yang sulit yang tidak bisa dijangkau oleh sikat gigi atau benang gigi. Ini juga bisa mengurangi pembentukan plak dan radang gusi dan membantu mencegah kerusakan gigi dan gigi berlubang.

Salah satu kelemahan obat kumur yang tak terlalu berkaitan dengan obat kumur itu sendiri, tapi dengan kebiasaan mengandalkan obat kumur sebagai satu-satunya bentuk perawatan gigi. Singkatnya, obat kumur harus digunakan bersamaan dengan penggunaan sikat gigi, pasta gigi, dan benang gigi secara teratur setiap hari.

“Berkumur tak buruk, tapi buruk jika digunakan untuk menggantikan sikat gigi sepenuhnya,” kata LaQuia A. Walker Vinson, spesialis kedokteran gigi anak bersertifikat.

“Sikat gigi diperlukan gunamenghilangkan wabah terlebih dahulu. Kemudian obat kumur bisa digunakan setelah menyikat untuk memungkinkan cairan mencapai manfaat maksimal dengan memandikan gigi dan jaringan mulut.”

Dalam hal berkumur, Dr. Vinson mengatakan bahwa kandungan alkohol pada obat kumur mungkin adalah hal terbesar yang harus diwaspadai. Obat kumur berbasis alkohol bisa mengurangi jumlah air liur di mulut karena bisa mengeringkan. Jadi, sebaiknya pilih obat kumur bebas alkohol jika Anda melihat mulut Anda terasa kering setelah menggunakan produk tertentu.

Beberapa obat kumur, seperti klorheksidin glukonat hanya diresepkan, bisa digunakan untuk mengobati radang gusi, tapi juga bisa menyebabkan pewarnaan gigi, menurut penelitian.

Penelitian lain mengungkapkan obat kumur mengubah tingkat bakteri baik dan jahat di mulut Anda—dan ini belum tentu baik. Sementara itu, studi baru-baru ini menemukan bahwa obat kumur Chlorhexidine memiliki kekuatan untuk secara signifikan mengubah mikrobioma mulut, meningkatkan keasaman, dan bisa meningkatkan risiko kerusakan gigi.

Tim peneliti juga menemukan bahwa obat kumur antibakteri bisa mengurangi efek penurunan tekanan darah dari olahraga sekitar 60 persen, karena obat kumur jenis ini bisa menghilangkan bakteri baik yang dibutuhkan tubuh kita untuk mengatur tekanan darah.

Beberapa orang mempertanyakan apakah obat kumur bisa berperan dalam meningkatkan risiko kanker kepala dan leher. Namun, menurut American Dental Association, klaim ini tak berdasar, dan tidak ada hubungan langsung yang ditemukan antara penggunaan obat kumur dan kanker mulut.