Seringkali, limbah sayuran atau sampah dapur langsung dibuang di tempat sampah. Padahal, limbah sayuran masih bisa dimanfaatkan.
Contohnya, dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan pupuk, baik pupuk organik padat maupun pupuk organik cair. Bahan limbah sayuran bisa diaplikasikan sebagai pupuk pada tanaman, karena limbah sayuran memiliki berbagai macam kandungan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman.
Memanfaatkan limbah sayuran atau sampah dapur sebagai pupuk juga efektif untuk mengurangi bau tidak sedap di lingkungan rumah tangga.
Sebagaimana dikutip dari kanal Youtube Aris Pipit, berikut tips mengolah pupuk organik cair dari limbah sayuran.
Untuk proses pembuatan pupuk organik cair, kamu cukup mengumpulkan limbah sayuran atau sampah dapur yang tak terpakai.
Kamu bisa mengumpulkan sisa atau sampah sayur-sayuran hijau, sawi, daun ubi, kacang panjang, tongkol jagung, ampas kelapa, kulit bawang, kulit pisang, potongan keladi dan masih banyak lagi.
Bahan-bahan yang disebutkan di atas biasanya menjadi sampah dapur yang kadang tidak dimanfaatkan. Untuk lebih jelasnya, berikut uraiannya.
Bahan-bahan
- Limbah sayuran atau sampah dapur yang kamu kumpulkan di rumah
- EM4
- Gula pasir sebanyak setengah gelas plastik air minum kemasan (bisa diganti molase ataupun gula merah)
- Air cucian beras (kalau ada bisa menggunakan mol air cucian beras) sekitar 12 liter dalam wadah
Cara mengolah
- Pertama-tama semua sampah dapur yang kamu kumpulkan. Cacah semua sampah dapur menjadi lebih kecil, agar nantinya menjadi lebih cepat dalam proses fermentasi.
- Setelah semua bahan sampah dapur kamu cacah sampai kecil, masukkan ke dalam wadah yang berisi air cucian beras.
- Selanjutnya kamu tambahkan EM4 sebanyak 3 tutup botol ke dalam air cucian beras yang tercampur sampah dapur.
- Masukkan juga gula, lalu kamu aduk-aduk agar gulanya mencair. Gula memiliki peranan sebagai makanan dari bakteri yang terkandung di dalam EM4, sehingga akan mempercepat proses fermentasi.
- Aduk terus menerus semua bahan agar semuanya tercampur. Setelah selesai, kamu tutup wadah air cucian beras berisi sampah dapur, EM4, dan gula pasir untuk proses fermentasi.
- Proses fermentasi campuran air cucian beras yang berisi cacahan sampah dapur, EM4, dan gula pasir perlu dilakukan minimal dua minggu, sampai aroma di dalam wadah seperti bau tape.
- Aduk kembali wadah yang berisi air cucian beras, sampah dapur, EM4, dan gula pasir minimal 2 hari sekali agar semua bahan betul-betul teraduk dan tercampur merata.
- Setelah dua minggu, kamu bisa membuka wadah. Setelah baunya seperti bau tape, itu berarti air cucian beras, sampah dapur, EM4, dan gula pasir sudah menjadi pupuk cair.
- Pupuk cair dari sampah dapur sudah bisa kamu aplikasikan ke tanaman, baik itu melalui cara pengocoran atau penyiraman maupun dengan cara penyemprotan.
Kamu juga bisa menambahkan pupuk cair organik sampah dapur pada saat melakukan pembuatan pupuk kompos. Pupuk cair organik dari sampah dapur ini manfaatnya sangat banyak, karena kandungannya hampir lengkap untuk kebutuhan tanaman.