in

NASA Uji Coba Tabrak Asteroid, Pertama di Dunia

Misi Double Asteroid Redirection Test (DART) milik NASA.

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menjadwalkan menguji coba tabrak asteroid lewat misi Pengalihan Asteroid Ganda atau Double Asteroid Redirection Test (DART) bulan ini.

Menurut laman resmi NASA, uji tabrak asteroid itu akan berlangsung pada 26 September 2022. DART akan menabrak Dimorphos, bulan dari asteroid dekat Bumi yang disebut Didymos. Asteroid itu sendiri tidak memberi ancaman bagi Bumi.

Misi ini merupakan uji coba pertama di dunia untuk mengetahui dampak kinetik dari ledakan, menggunakan pesawat ruang angkasa untuk membelokkan asteroid.

Jika berhasil, pesawat ruang angkasa itu akan mengubah jalur Dimorphos dalam orbitnya di sekitar Didymos. Namun, belum diketahui seberapa besar pengaruh orbit Dimorphos saat sudah ditabrak.

Misi ini bertujuan untuk menguji metode pertahanan planet di lingkungan yang aman, karena kegiatan tersebut tidak menimbulkan ancaman apa pun bagi Bumi.

Dengan menggunakan pengamatan yang dilakukan setiap lima jam, tim DART akan melakukan tiga manuver koreksi lintasan selama tiga minggu ke depan, untuk mengurangi margin kesalahan lintasan pesawat ruang angkasa.

Setelah bermanuver terakhir pada 25 September, sekitar 24 jam sebelum tumbukan, tim navigasi akan mengetahui posisi target Dimorphos dalam jarak 2 kilometer. Dari sana, DART akan dengan sendirinya mendekat untuk bertabrakan dengan asteroid moonlet.

NASA akan menjadi tuan rumah untuk penelitian yang berfokus pada teknologi yang memungkinkan DART secara mandiri menavigasi dan berdampak pada asteroid target.

DART tidak hanya akan melakukan misi sains sendiri. Sekitar 10 hari sebelum uji coba tabrak asteroid, DART akan merilis cubesat atau satelit kecil yang disebut LICIACube, dibangun oleh Badan Antariksa Italia.

Cubesat akan melihat dampaknya secara real time dan mengirimkan gambar kawah baru ke Bumi.

Badan Antariksa Eropa akan meluncurkan misi surveyor lanjutan pada tahun 2024, yang disebut Hera, dikutip dari Space.

Hera merupakan pesawat ruang angkasa yang akan mempelajari dua asteroid secara lebih rinci, termasuk memeriksa kawah tumbukan dan mengukur struktur fisik dan komposisi kimia dari dunia ganda.