Taman vertikal merupakan model tanam yang cukup banyak diminati. Menurut laporan tren 100 teratas Pinterest pada 2019, peminat taman vertikal naik 287 persen pada 2018 .
Menghadirkan taman vertikal bisa dilakukan di rumah serta tidak memerlukan alat berkebun yang mahal dan tanaman khusus. Anda dapat membeli tanaman secara online untuk mengisi taman Anda. Tanaman ini bahkan tidak menghabiskan banyak uang.
Meski begitu, hal itu tentu saja tergantung pada jenis bingkai taman vertikal yang dipilih. Namun, membuat taman vertikal memerlukan banyak pertimbangan dan ada beberapa hal yang perlu diketahui.
Berikut syarat membuat taman vertikal di dalam rumah, dikutip dari Real Simple.
- Pilih komposisi penanam
Terdapat beberapa jenis taman vertikal yang bisa dipilih. Salah satu pilihan yang mudah adalah taman bergaya kontainer, yang berarti tanaman pot ditempelkan ke dinding atau dipajang dalam barisan atau ditumpuk.
Selain itu, taman saku. Taman ini menampilkan tanaman yang diselipkan ke dalam saku yang terbuat dari kain kempa atau kanvas.
Taman vertikal juga dapat ditanam di pot plastik atau kayu besar dengan slot atau panel atau di palet kayu daur ulang. Untuk sistem ini, tanahnya lebih sedikit, jadi kadang-kadang digunakan wire mesh untuk mencegah isinya tumpah.
- Tentukan penempatan berdasarkan kebutuhan pencahayaan
Taman vertikal dapat ditempatkan di mana saja, baik di dalam ruangan maupun di luar. Biarkan jenis paparan sinar matahari yang dibutuhkan tanaman menentukan di mana Anda menempatkan taman.
Misalnya, jika berencana memasukkan tanaman sukulen (seperti kaktus), Brian Sullivan, Wakil Presiden untuk Koleksi Taman, Lanskap, dan Luar Ruang di The New York Botanical Garden, menyarankan memilih ruang yang memiliki setengah paparan sinar matahari.
“Beberapa wadah yang tersedia bersifat modular sehingga Anda dapat menggantungnya di luar saat musim panas dan membawanya ke dalam ruangan saat musim dingin,” kata Sullivan.
- Campurkan tanaman yang memiliki tumbuh sama
Sullivan mengatakan secara umum, Anda akan ingin memilih tanaman all-sun atau all-shade. Anda juga ingin menggunakan tanaman yang memiliki tingkat pertumbuhan yang sama.
Katakanlah Anda menempatkan tanaman yang memiliki pertumbuhan lambat di sebelah tanaman dengan pertumbuhan lebih cepat. Tanaman yang lebih tumbuh kan mengambil alih dan menaungi yang lain.
- Pertimbangkan kebutuhan tanah dan air
Chris Lambton, penata taman profesional dan pembawa acara Yard Crashers Jaringan DIY, mengatakan menggunakan tanah pot untuk membuat taman vertikal.
“Kebun vertikal cepat kering seperti halnya pot. Tanah pot membantu menahan air dan menahan kelembapan,” katanya.
Faktor penting lainnya adalah gravitasi, yang menarik air ke bawah. “Tanaman yang tidak membutuhkan banyak air direkomendasikan untuk diletakkan pada bagian atas taman karena bagian itu cepat kering. Tempatkan yang lebih cocok untuk kondisi basah di bagian bawah sistem.”
- Pertimbangkan sistem irigasi tetes
Awalnya, taman vertikal membutuhkan lebih banyak perawatan daripada taman di tanah biasa atau tanaman kontainer. Dinding hidup ini lebih padat dan karenanya memiliki lebih sedikit tanah sehingga perlu disiram lebih sering.
“Penyiraman bisa jadi rumit. Semakin besar dinding, semakin saya merekomendasikan untuk memasukkan irigasi tetes,” kata Becky Bourdeau, desainer lanskap di Potted di Los Angeles, Amerika Serikat.
Sistem tetes ini berkisar dari yang canggih dengan selang dan pengatur waktu hingga opsi yang lebih mendasar dengan lubang di bagian bawah penanam atau kantong memungkinkan air menetes ke bawah.
Bisa pula menggunakan kaleng penyiram seperti yang dilakukan taman kontainer standar, tetapi pastikan air didistribusikan secara merata.