Ternyata, Barcelona meraih keuntungan sebesar 98 juta Euro atau Rp1,47 triliun pada musim 2021-2022. Musim ini, mereka memasang target nyaris tiga kali lipat dari sebelumnya.
Kabar itu diumumkan oleh situs resmi Barcelona, Senin (19/9/2022). Kondisi ini merupakan surplus perdana usai pandemi yang merusak keuangan mereka.
Margin profit di atas dibantu oleh penjualan 10 persen hak siar domestik senilai 200 juta Euro kepada Sixth Street pada Juni lalu. Dana tersebut dimasukkan ke dalam tahun keuangan 2021-22, mendongkrak pemasukan menjadi 1,017 miliar Euro.
Keuntungan 98 juta Euro pada musim lalu menjadi sinyal bahwa keuangan Barcelona sudah membaik. Pada musim 2020-21, mereka mengalami kerugian lebih dari 400 juta Euro, sehingga tak bisa mendaftarkan Lionel Messi.
Barcelona sendiri memprediksi kondisi surplus ini akan kembali dicapai musim ini. Hal itu tak lepas dari penjualan aset yang mereka lakukan di musim panas lalu.
Penjualan 15 persen hak siar domestik sebesar lebih dari 300 juta Euro pada Juli lalu dan penjualan 49 persen saham Barca Studios senilai 200 juta Euro akan masuk dalam tahun keuangan musim ini.
Ditambah pendapatan dari sektor lain, Blaugrana menargetkan pendapatan hingga 1,255 miliar Euro di musim 2022-23, dengan keutungan sebesar 271 juta Euro, atau 2,76 kali lipat lebih banyak dari musim lalu.
Penjualan aset-aset yang dilakukan Barcelona memang mendongkrak kondisi keuangan klub untuk saat ini. Mereka jadi bisa membeli pemain bintang seperti Robert Lewandowski dan Raphinha serta meningkatkan salary cap menjadi 656,5 juta Euro.
Meski demikian, Presiden LaLiga, Javier Tebas tetap memperingatkan Barcelona untuk terus mengurangi beban gaji karena musim ini mereka tertolong penjualan aset yang besar, namun skema ini belum tentu bisa diulangi di masa depan.
Selain itu, Barcelona juga harus tetap hati-hati dalam mengeluarkan uang karena mereka juga harus mencicil utang mereka. Hal ini dilakukan agar masa depan klub tetap aman.
“Tanpa penjualan aset, mungkin salary cap mereka (Barcelona) musim depan tak akan setinggi sekarang. Mereka perlu mengurangi beban gaji, menjual beberapa pemain, atau mungkin menjual aset lagi,” ujar Tebas, dikutip dari ESPN.
“Saya pikir (Wakil Presiden Barcelona, Eduard) Romeu sudah bilang mereka butuh salary cap di angka sekitar 400 juta Euro. Mereka paham soal ini, sulit bagi mereka mempertahankan salary cap yang sekarang di musim depan,” tambah Tebas.