in

Mobil Matic yang Mogok Boleh Didorong, Ini Syaratnya

Ilustrasi mobil matic mogok

Mobil manual dan mobil matic tentu memiliki perbedaan. Mulai dari pengoperasian, perawatan, dan sejumlah hal lain lantaran keduanya mengusung jenis transmisi berbeda. Termasuk perlakuan ketika mobil mengalami mogok.

Jika mobil dikendarai adalah mobil manual, maka ketika mogok bisa didorong. Tapi hal itu belum tentu bisa diterapkan terhadap mobil matic.

Ada anggapan bahwa mobil matic itu tidak boleh didorong ketika mengalami mogok. Pasalnya, bila didorong atau dipindah dengan posisi mesin mati, ada yang menyebut mobil bisa rusak.

Tapi tidak sedikit juga yang cuek ketika mobil maticnya mogok dan didorong seperti biasa. Jadi mana yang benar?

Sebagaimana dikutip dari Auto2000, kekhawatiran soal mendorong mobil matic bisa rusak bermula dari pemahaman soal pelumasan komponen-komponen di transmisi mobil matic sangat mengandalkan cairan hidrolis.

Cairan hidrolis tersebut kemudian bisa bersirkulasi ketika mesin mobil dalam posisi menyala. Ini karena, untuk melakukan sirkulasi dibutuhkan pompa hidrolis.

Perlu diketahui, untuk melumasi komponen-komponen dalam transmisi mobil, cairan hidrolis memang sangat bergantung dengan pompa hidrolis yang hidup. Namun demikian, transmisi tidak semata-mata langsung mengalami kerusakan ketika mobil dipindahkan ke tempat lain dalam posisi mesin mati.

Untuk sekadar didorong guna memindahkan ke tempat yang lebih aman, tidak akan memberikan pengaruh signifikan terhadap kondisi transmisi matic mobil.

Pun ketika mobil dipindah dengan cara diderek juga tidak berpengaruh apa-apa. Perlu digarisbawahi, ketika diderek kecepatan kendaraan harus dipantau. Pastikan juga saat didorong ataupun diderek, posisi tuas transmisi berada di ‘N’ alias Netral.

Secara garis besar, kalau mobil matic mogok dan didorong tidak akan menimbulkan masalah besar asalkan pemindahan atau derek dilakukan dengan cara-cara yang benar.