Tanggal 21 September setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Alzheimer Sedunia. Penyakit ini masih menjadi perhatian, mengingat pengobatan dan penyebabnya hingga saat ini belum diketahui dengan pasti.
Banyak yang menganggap bahwa Alzheimer hanya menyerang kelompok lanjut usia (lansia). Padahal, nyatanya tidaklah demikian. Mereka yang berusia 30 tahun pun berisiko Alzheimer.
Dokter spesialis saraf konsultan neurobehaviour dan neurogeriatri di Rumah Sakit EMC Pulomas, Silvia F Lumempouw mengatakan, walau tergolong langka, mereka yang berusia di bawah 65 tahun juga bisa mengalami Alzheimer.
“Penyakit ini menyerang otak, menyebabkan pikun dan bisa dialami usia muda, ini disebut early onset Alzheimer Dementia (EOAD),” kata Silvia kepada CNNIndonesia.com.
Penyebab Alzheimer pada usia muda hampir pasti karena faktor genetik. Oleh karena itu, jika ada keluarga yang memiliki riwayat Alzheimer, maka sudah sepatutnya melakukan pemeriksaan dini.
Karena biasanya ada gen yang memang mengalir di tubuh seseorang sebagai pembawa kerusakan pada otak. Tak sedikit juga Alzheimer yang sebenarnya telah terjadi sejak usia 30-an tapi baru terdeteksi saat memasuki usia lanjut.
Lantas, bagaimana mencegah Alzheimer di usia muda?
“Pencegahan bisa dilakukan dengan mengubah pola hidup lebih teratur dan menghindari hal-hal yang memicu kerusakan otak,” kata Silvia.
“Menjalani hidup sehat bisa membuat risiko keparahan Alzheimer berkurang karena zat toksik di otak dibuang melalui pembuluh darah. Kalau dinding pembuluh darah rusak, transport ke pembuluh darah terganggu, zat toksik menumpuk di otak dan cepat merusak sel otak,” katanya.