in

Jenis Pewarna Alami hingga Sintetis untuk Batik

Batik Riau. Foto: Antara

Batik kini menjelma menjadi salah satu kebutuhan masyarakat. Batik merupakan salah satu pakaian yang sering digunakan untuk acara resmi. Di balik keberagaman corak dan warna, batik memiliki beragam bahan pewarna yang digunakan.

Sehelai batik terdiri dari bermacam-macam elemen, seperti ketebalan kain, kehalusan kain, corak, dan warna. Warna batik umumnya diperoleh dari warna alami dan warna sintetis.

Pewarna alami bisa didapat dari berbagai macam tumbuhan atau makhluk hidup di alam. Berikut beberapa tanaman alami untuk pewarna batik:

Indigofera
Indigofera merupakan tanaman perdu. Tanaman ini bisa menghasilkan warna biru. Indigofera juga biasa dikenal dengan indigo yang merupakan tanaman relatif baru dikembangkan di Indonesia.

Kunyit
Kunyit merupakan bumbu dapur yang telah dikenal sebagai pewarna kuning pada batik. Biasanya, bagian kunyit yang digunakan untuk pembuatan batik ialah rimpang dan umbi akarnya. Selain sebagai pewarna, kunyit juga digunakan untuk memasak dan obat yang memiliki khasiat bagi tubuh.

Kulit Buah Jalawe
Kulit buah Jalawe sangat populer sebagai pewarna cokelat kehijauan, khususnya pada batik yang sering digunakan pada batik dari Jawa bagian tengah, khususnya daerah Klaten dan Jogja.

Buah Kelapa
Kelapa atau Cocos Nucifera merupakan tanaman yang bisa dijumpai di daerah tropis seperti Indonesia yang dapat digunakan sebagai warna krem kecokelatan pada batik.