Saat tidur, otak mematikan respons refleks tubuh seperti bersin dan batuk. Ketika tubuh harus bersin, seseorang akan bangun, kata penulis medis, konsultan, dan pakar konten di Sleeping Ocean, Dr Po-Chang Hsu.
Seperti kita ketahui, bersin terjadi sebagai refleks, atau respons yang tak disengaja. Jadi, mustahil untuk menahannya. Bahkan, bersin dapat membantu tubuh membersihkan iritasi seperti serbuk sari, debu, dan bahan kimia.
Bersin mungkin terasa tidak nyaman. Namun, langkah terbaik tentu dengan membiarkannya terjadi. Menahan bersin secara konsisten bisa menyebabkan penumpukan lendir, infeksi telinga tengah, atau kerusakan pada gendang telinga.
Lantas mengapa tidak bersin saat tidur?
Tubuh menekan bersin dengan dua cara, tergantung pada fase tidur. Ada dua fase dalam tidur, yakni tidur non-rapid eye movement (NREM) dan tidur rapid eye movement (REM), fase tidur di mana Anda bermimpi.
Tidur NREM, yang datang lebih dulu, memiliki tiga tahap:
Tahap satu: Tahap tidur paling ringan ini berlangsung dari satu hingga lima menit.
Tahap dua: Pada tahap ini, detak jantung dan suhu Anda turun saat Anda tertidur lebih nyenyak.
Siklus pertama tahap ini berlangsung sekitar 25 menit, dengan setiap siklus selanjutnya berlangsung lebih lama.
Tahap tiga: Tahap tidur terdalam ini sulit untuk dibangunkan. Anda akan merasa pusing jika sesuatu terjadi untuk membangunkan Anda selama tahap ini sebelum berakhir secara alami.
Selama tidur NREM, sistem sensorik dan refleks tubuh Anda terus bekerja, namun kurang sensitif. Inilah sebabnya mengapa Anda kadang-kadang bisa tidur melalui suara keras atau mengapa seseorang mungkin perlu membangunkan Anda. Tetapi Anda tidak akan bersin selama Anda tetap tidur.