Ban adalah salah satu komponen penting kendaraan, termasuk mobil. Kondisinya harus selalu dipastikan optimal salah satunya lewat tekanan angin.
Tekanan udara ban yang ideal dapat dilihat melalui stiker petunjuk di pilar pintu samping kursi pengemudi, atau di buku petunjuk pemilik kendaraan. Di sana akan tertera tabel berisi tekanan udara yang direkomendasikan.
Sebagaimana dikutip dari Auto2000, pengguna mobil jangan sampai tidak melakukan pengecekan tekanan angin. Pastikan tekanan udara tidak kurang yang membuat ban kempis.
Sebab, meski masih dapat digunakan, ban sebaiknya diisi kembali karena kondisi itu dapat membuat ban meletus. Itu disebabkan karena saat tekanan terlalu rendah, dinding ban dapat menekuk atau mengalami defleksi.
Pada kondisi itu dinding ban akan bergerak naik turun terus menerus mengikuti kontur jalan saat dalam kondisi kempis. Jika dibiarkan demikian, anyaman kawat baja dinding ban akan rusak dan meletus akibat sudah tidak dapat menahan beban.
Perlu diketahui juga, kondisi ban kempis semakin rentan meletus jika mobil dalam muatan penuh dan perjalanan jauh.
Akibat tekanan udara kurang, ban tidak memiliki area kontak dengan aspal menyeluruh. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat mengakibatkan ban aus di pinggir sisi luar dan dalam.
Selain itu, mobil akan terasa semakin berat dikemudikan karena ban yang kempis terlalu kuat daya cengkeramnya ke aspal jalan. Masalah ini juga dapat membuat konsumsi bensin menjadi lebih boros dan telapak ban lebih cepat habis.
Selain itu, kenyamanan dan keamanan berkendara ikut menurun akibat ban yang mengalami kempis. Maka dari itu sesuaikan terlebih dahulu tekanan angin ban mobil Anda sebelum melakukan perjalanan.