Es teh kekinian tengah ramai dibahas di Twitter. Cuitan mengenai es teh bahkan jadi trending topic. Salah satu bahasannya menyoal asupan gula dalam minuman es teh kekinian. Hal ini berawal dari cuitan seorang pembeli minuman kekinian yang menganggap produk tersebut terlalu manis lalu berujung somasi dari produk itu.
Perbincangan mengenai kandungan gula juga menjadi perhatian pakar kesehatan yang aktif di media sosial. Salah satunya, dokter spesialis penyakit dalam konsultan Zubairi Djoerban yang termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Zubairi mengingatkan masyarakat saat membeli atau mengonsumsi minuman tak hanya fokus merasakan soal manis tapi juga mencermati kadar gula tambahan di dalamnya.
“Cara mencermati gula? Dengan melihat label pada makanan atau minumannya. Cek komposisi gula tambahan, yang biasanya memakai nama lain gula. Seperti corn syrup, dekstrosa, cuit di akun centang biru @ProfesorZubairi.
Asupan gula harian yang disarankan untuk orang dewasa ialah tak lebih dari 10 persen dari kebutuhan energi. Rekomendasi Kementerian Kesehatan RI, paling banyak empat sendok makan atau 50 gram sehari. Malah untuk pasien diabetes harus di bawah empat sendok seperti ditambahkan Zubairi.
Hal yang juga digarisbawahi Zubairi ialah bahwa gula tetap memiliki manfaat bagi tubuh asal tidak berlebihan. Salah satu manfaat gula dalam metabolisme tubuh adalah menyediakan energi untuk menggerakkan aktivitas kita.
Bila setiap hari terus mengonsumsi gula secara berlebihan maka akan berimbas pada peningkatan gula darah. Hal tersebut bisa berujung obesitas yang kemudian memunculkan masalah kesehatan lainnya mulai dari kanker hingga penyakit jantung.