Dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, drg. Victoria Dewanti Arifiana, mengatakan makanan dan minuman bersuhu ekstrem bukanlah penyebab gigi sensitif melainkan hanya pemicu rasa ngilu pada gigi yang sensitif.
“Secara umum gigi sensitif disebabkan dua hal. Pertama, terkikisnya bagian lapisan terluar gigi (email), kemudian membuat bagian dentin (lapisan kedua dari gigi) tidak terlindungi,” kata Victoria.
Selain itu, resesi gusi atau gusi turun yang menyebabkan akar gigi terekspos menyebabkan gigi terasa ngilu apabila terkena rangsangan dingin. Ia menyarankan agar tidak terlalu berlebihan mengonsumsi makanan panas atau dingin.
“Resesi gusi disebabkan oleh proses menyikat gigi yang tidak tepat, seperti terlalu keras, atau penumpukan plak atau karang gigi karena proses penyikatan gigi yang tidak maksimal atau jarang menyikat gigi,” lanjutnya.
Dokter yang akrab disapa Viki tersebut mengatakan perawatan yang tepat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah dengan rutin menyikat gigi minimal dua kali sehari dan memeriksakan ke dokter gigi enam bulan sekali meskipun tidak ada keluhan.
“Jarang menyikat gigi menimbulkan adanya karies atau gigi berlubang atau plak yang akan menyebabkan karang gigi,” kata Viki.
Pembersihan karang gigi rutin setiap enam bulan sekali menghindari efek kronis seperti gigi goyang dan gigi berlubang. Jika tak segera ditambal bisa menjadi peradangan dan infeksi yang tambah meluas ke penyakit-penyakit lain.