Minuman dan makanan manis banyak disukai. Terlebih saat ini ada banyak minuman manis kemasan tersedia di pasaran dengan harga terjangkau.
Namun, sudah banyak pula yang tahu bahwa terlalu banyak konsumsi makanan dan minuman manis berbahaya untuk tubuh, dapat memicu obesitas hingga diabetes tipe 2.
Yang menjadi pertanyaan, mengapa gula begitu adiktif bagi sebagian besar orang?
Dokter spesialis penyakit dalam, Zubairi Djoerban mengatakan, ketagihan gula dapat terjadi karena kebiasaan. Kebiasaan terjadi sejak kecil. Misal, permen yang diberikan untuk mengatasi anak kecil marah atau ngambek.
“Kalau semua dikonsumsi berlebihan tentu berbahaya,” kata Zubairi melalui cuitan di akun Twitter.
Kecanduan makanan manis juga terjadi karena kebiasaan lain. Misalnya, mengikuti dorongan untuk mengonsumsi makanan dan minuman manis saat stres.
“Makan gula melepaskan dopamin dalam tubuh kita, sehingga kita merasakan ‘kesenangan’, ingin mengulanginya lagi, dan frekuensinya akan semakin meningkat,” katanya.
Pada dasarnya, es krim, cokelat, kue, atau minuman manis tak berbahaya. Asalkan semua makanan dan minuman tersebut tidak dikonsumsi berlebihan.
Mencermati kandungan yang ada di dalam makanan dan minuman manis, terlebih yang kemasan, juga perlu dilakukan. Terutama kandungan gula tambahan di minuman dan makanan manis kemasan.
Namun, tak bisa dimungkiri, konsumen memang kesulitan mencermati kandungan gula di makanan atau minuman. Tetapi, Food and Drug Administration (FDA) saat ini telah mengembangkan label makanan baru yang mencantumkan gula tambahan secara terpisah.