in

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menggunakan Cuka Sari Apel

Cuka apel. Foto: Rawpixels

Sebagian orang menganggap popularitas cuka sari apel benar-benar aman dikonsumsi setiap hari.Namun, faktanya, cuka ini bisa menyebabkan beberapa efek samping yang kemungkinan menjadi masalah apabila terlalu kuat atau lama bersentuhan dengan tubuh anda.

Beberapa orang mengalami luka bakar setelah menggunakanya untuk kutil. Bahkan orang tidak menyadari penggunaan cuka sari apel untuk memutihkan gigi atau menyegarkan napas bisa merusak email gigi serta menyebabkan gigi berlubang.

Cuka sari apel tak boleh digunakan sebagai semprotan hidung, cuci sinus, atau dalam neti pot. Paling penting, tidak ditambahkan ke obat etets mata dan berinteraksi dengan obat-obatan pencahar diuretik, pengencer darah, obat penyakit jantung dan diabetes.

Menggunakan dosis besar cuka sari apel setiap hari kemungkinan berbahaya, karena mengakibatkan kadar kalium dalam tubuh jadi sangat rendah. Beberapa ahli menyarankan rasio 1:10 pengenceran cuka dengan air jika anda mengoleskannya pada kulit anda. Minum cuka, gunakan satu sendok teh hingga satu sendok makan dicampurkan dalam 8 ons air merupakan resep yang umum.

Untuk memasukkan lebih banyak cuka sari apel dalam makanan, penting untuk meminumnya pada waktu-waktu tertentu. Ini membantu untuk menyiapkannya sehingga menutupi rasanya yang keras, membuatnya lebih enak dan lebih mudah untuk dikonsumsi secara teratur.

Ahli Diet Amy Shapiro, MS, RD dalam laman eatthis menyatakan, minum cuka sari apel sebelum makan bisa mengekang nafsu makan, atau berpotensi membantu pencernaan. Para peneliti meyakini, konsumsi cuka dengan kadar asam tinggi sebelum makan bisa membuat Anda merasa lebih cepat kenyang.

Hal ini karena cuka sari apel termasuk makanan yang difermentasi, Shapiro percaya meminum cuka ini di pagi hari merupakan salah satu cara terbaik untuk menggunakannya. Ini dapat meningkatkan mikrobioma yang seimbang dan bergizi untuk kesehatan Anda, dengan membantu mengontrol pencernaan dan memberi manfaat pada sistem kekebalan tubuh.